LENSAINDONESIA.COM: Sekretaris Komisi D DPRD Kota Surabaya, dr. Akmarawita Kadir meminta Kader Surabaya Hebat (KSH) turut mensukseskan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio.
Putaran Sub PIN Polio kedua ini digelar serentak di 31 kecamatan mulai 19 hingga 25 Februari 2024.
Menurutnya, sosialisasi tentang vaksinasi polio tidak hanya dilakukan oleh dokter dan petugas Puskesmas, tapi juga meminta KSH turut diterjunkan. Sebab, ia menilai masyarakat butuh bentuk sosialisasi yang mudah diterima melalui media sosial.
“Perlunya mensosialisasikan betapa pentingnya vaksin polio, dampak-dampak kalau tidak melakukan vaksin dan sebagainya. Kalau sekarang istilahnya kan memviralkan pentingnya vaksin polio,” kata Akma sapaan akrabnya saat ditemui lensaindonesia.com di Kantor DPRD Surabaya, Selasa (20/02/2024).
Oleh karena itu, politisi Partai Golkar Surabaya ini mendorong sebanyak 63 Puskesmas untuk tetap melakukan sosialisasi promotif dan preventif. Tidak hanya mencegah supaya tidak ada kejadian penyakit polio, tapi juga memberikan penjelasan efek virus polio ini sangat tidak menguntungkan.
“Parahnya, bahkan bisa menjadikan anak menjadi lumpuh kalau sudah lumpuh, tidak bisa bekerja, kalau sudah tidak bisa bekerja nanti angka kemiskinan akan naik. Maka ini sangat berhubungan,” jelasnya.
Pihaknya juga memastikan bahwa obat atau vaksin polio yang telah diberikan kepada anak-anak, telah terverifikasi dan jauh dari masa kadaluarsa. Sehingga bagi warga yang tidak mau di vaksinasi polio, harus diberikan pemahaman karena efeknya dapat menyebabkan kelumpuhan dan menyebabkan perkembangan mereka akan terganggu.
“Mirip-mirip dengan stunting juga. Jadi tujuannya adalah supaya kesehatan di kota Surabaya ini baik, perkembangan warganya baik dan menopang bangsa dan negara ini menjadi lebih baik, khususnya di Kota Surabaya,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Rini Indriyani berharap, Sub PIN Polio Putaran kedua ini bisa mencapai target 100.000 lebih dalam sehari. Ia mengatakan, Sub PIN Polio putaran pertama, sebelumnya bisa sampai melebihi target 100.000 dalam sehari.
“Saya berharap semua anak-anak di Kota Surabaya wajib untuk mengikuti Polio. Karena kita melihat dari efeknya apabila terkena Polio, dia bisa lumpuh seumur hidupnya, maka dari itu jika (imunisasi) sudah ikut, yang kedua juga harus ikut. Kalau yang pertama dapat, kemudian yang kedua nggak dapat, nanti nggak maksimal,” kata Rini saat ditemui di Posyandu Rosella Balai RW 10, Kelurahan Ploso Timur, Kecamatan Tambaksari, Selasa (20/02/2024).@arga/ADV
Related posts
DPRD minta setiap proyek di Surabaya tercantum target waktu pengerjaan
LENSAINDONESIA.COM: Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti menilai setiap proyek pembangunan harus disertai dengan pengumuman target selesai pengerjaan. Selain…
Diusir paksa, warga Rusunawa Gunungsari mengadu ke DPRD Jatim
LENSAINDONESIA.COM: Sejumlah warga terdampak pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya ramai-ramai mendatangi Gedung DPRD Jatim, Senin (20/05/2024) siang. Mereka menyatakan tak terima…
DPW PPP Jatim beri rekom Khofifah-Emil maju Pilkada 2024 tanpa persetujuan DPP
LENSAINDONESIA.COM: DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Timur ikut memberikan surat rekomendasi bagi Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak…
LPS ajak 1.000 pelari tempuh 5,2 km di Run the City Makassar 2024
LENSAINDONESIA.COM: Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) gelar LPS Monas Half Marathon 2024 di Jakarta. Pada rangkaian event tersebut, digelar Run the…
Jutaan pil koplo, 9 kilo sabu dan ribuan ekstasi disita polisi dari perumahan elit Surabaya
LENSAINDONESIA.COM: Dit Resnarkoba Polda Jawa Timur, menggerebek sebuah rumah di kawasan elit Jl Kertajaya Indah Timur IX, yang digunakan sebagai…