Dialog bersama Gen Z Surabaya-Sidoarjo, Puti Guntur tampung aspirasi milenial dari pendidikan hingga pelecehan seksual 

LENSAINDONESIA.COM: Komunitas Garda Puti Gen Z Progresif sukses menggelar acara diskusi dan sambung rasa kepemudaan yang dihadiri langsung oleh Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDI-Perjuangan, Puti Guntur Soekarno.

Acara yang digelar pada 6 Februari 2024 di Ketintang, Surabaya itu sebagai bentuk kontribusi nyata dari para kawula muda untuk mendukung program-program khususnya dalam sektor kepemudaan yang selama ini telah dijalankan oleh Puti Puti Guntur Soekarno selama ini.

Ketua Garda Puti Gen Z Progresif Fajar Kurniawan menyampaikan, kegiatan diskusi dan sambung rasa kepemudaan tersebut diinisiasi langsung anggota Komunitas Garda Puti Gen Z Progresif yang merupakan para pelajar SMA dan Mahasiswa.

“Komunitas Garda Puti Gen Z Progresif ini besutan langsung Mbak Puti Guntur Soekarno. Kawan-kawan yang terlibat dan tergabung dalam komunitas ini adalah kawula muda dari berbagai SMA dan perguruan tinggi di wilayah Surabaya-Sidoarjo,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima lensaindonesia.com, Selasa (13/02/2024).

Fajar mengatakan, tujuan dilaksanakannya diskusi dan sambung rasa kepemudaan ini adalah untuk menampung aspirasi dan keresahan para milenial atau kawula muda dalam menghadapi problematikanya.

“Hari ini anak muda harus berani berperan dan mengambil bagian dalam usaha membangun bangsa dan negara. Sudah saatnya pemuda bergerak, berkarya, dan berkontribusi seluas-luasnya semata-mata untuk kemajuan Bangsa Indonesia,” ujarnya.

“Rencana berikutnya, kawan-kawan banyak menaruh harapan aspirasi seputar kepemudaan akan lebih optimal untuk dikawal dan ditindak lanjut. Dalam hal ini Mbak Puti yang kini duduk di Komisi X DPR RI, salah satunya membawahi isu seputar kepemudaan, dapat lebih menyentuh, menyasar dan merealisasikan program kerja, khususnya yang dapat menjawab keterbutuhan para kawula muda,” tambah Fajar.

Dalam diskusi dan sambung rasa kepemudaan itu, Puti pun membahas sejumlah isu krusial yang menjadi perhatian Gen Z, termasuk pendidikan, kekerasan, dan pelecehan seksual di Kota Surabaya.

Puti menyoroti tingginya biaya uang kuliah tunggal (UKT) di perguruan tinggi dan pungutan berlebih pada siswa SMA. Dalam konteks ini, ia menyampaikan bahwa Garda Puti dapat menjadi motor penggerak dalam mewujudkan pemerataan beasiswa pendidikan bagi anak-anak yang membutuhkan.

Puti menyampaikan, pihaknya berupaya menjadi solusi untuk meringankan beban finansial para pelajar yang menghadapi kendala ekonomi.

Cucu Presiden Soekarno itu pun menanggapi serius masalah kekerasan dan pelecehan seksual yang marak di Kota Surabaya. Ia menegaskan komitmennya untuk bersinergi dalam menciptakan kota yang aman dan nyaman, terutama bagi perempuan di ruang publik.

Adapun program yang telah direncanakan oleh Garda Puti Gen Z Progresif ini salah satu diantaranya adalah Kampung Madani yang merupakan bentuk kolaborasi program dengan Pemerintah Kota Surabaya yang bertujuan untuk mengangkat potensi daerah dan memberdayakan masyarakat di wilayah Surabaya.

“Mbak Puti sendiri melihat bahwasanya harus melibatkan peran serta pemuda dilatarbelakangi karena anak muda saat ini banyak memiliki potensi yang hebat dan harus terwadahi secara optimal,” jelasnya.

Lebih dari itu, lanjut Fajar, kawan-kawan yang tergabung dalam Garda Puti Gen Z Progresif ini juga dapat berperan sebagai perpanjangan tangan dan telinga (aspirator) dari Mbak Puti di masyarakat, terkait persoalan dan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan Komisi X yang dibidangi Mbak Puti.

“Sehingga program-program kerja dan penyerapan aspirasi yang selama ini telah dijalankan oleh Mbak Puti akan berkembang jauh lebih baik lagi dan dapat bermanfaat bagi masyarakat secara luas,” pungkasnya.***