Pilihan Redaksi
By using our website, you agree to the use of our cookies.

Ketua DPD RI dorong Pemkab bantu pengrajin tahu Jombang bangun IPAL, demi lindungi UMKM
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. @foto:bipermil
HEADLINE

Ketua DPD RI dorong Pemkab bantu pengrajin tahu Jombang bangun IPAL, demi lindungi UMKM 

LENSAINDONESIA.COM: Masalah pengelolaan limbah pengrajin tahu di Jombang Jawa Timur masih jadi batu sandungan pengembangan UMKM. Teranyar, Perkumpulan UMKM Tahu Jombang ‘Sumber Berkah’ mengadu kepada Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengenai persoalan yang mereka hadapi.

Pasalnya, pada Kamis, 4 Januari 2024, pengrajin tahu di Jombang didatangi petugas Polda Jatim terkait pembuangan limbah.

Mencermati fakta yang ada itu, LaNyalla meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang untuk segera memfasilitasi pengrajin tahu untuk membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

“Yang menjadi keluhan mereka adalah para pengrajin tahu ini tak memiliki instalansi pengolahan limbah, karena biaya yang besar. Untuk lahan, mereka sudah menyediakannya. Ini yang perlu didorong dan difasilitasi,” kata LaNyalla di sela kunjungan kerjanya ke Jawa Timur, Selasa (9/1/2024).

Berdasarkan surat yang ditujukan kepada Ketua DPD RI bernomor 03.006/SB-TJ/I/2024 tertanggal 7 Januari 2024, Perkumpulan UMKM Tahu Jombang ‘Sumber Berkah’ yang beranggotakan 82 orang menyatakan komitmennya untuk membuat IPAL skala komunal.

“Akan tetapi sampai hari ini belum ada penanganan dan sentuhan dari Pemkab Jombang. Artinya, mereka sesungguhnya berkomitmen terhadap hal itu,” ungkap LaNyalla.

Komitmen ini, tegas LaNyata, harus didukung agar pengrajin tahu yang berkontribusi terhadap PAD (Pendapatan Asli Daerah) Jombang tak melulu dihadapkan pada masalah hukum.

Senator asal Jawa Timur itu meminta Pemkab Jombang menyambut komitmen pengrajin tahu untuk bersama-sama membangun IPAL.

“Pemkab Jombang perlu hadir dalam persoalan yang dihadapi pengrajin tahu,” ujar LaNyalla.

Di sisi lain, dalam suratnya, para pengrajin tahu meminta agar pasokan kedelai yang merupakan bahan baku tahu supaya jadi fokus perhatian pemerintah. Sebab, mereka selama ini mengeluhkan sering terjadi keterlambatan suplai kedelai impor. Sehingga, menyebabkan harga kedelai tidak stabil.

“Terkait pasokan kedelai ini, pemerintah pusat harus turun tangan. Jangan sampai suplai kedelai sebagai bahan baku tahu menjadi terhambat. Saya akan berkoordinasi dengan kementerian terkait hal ini,” tegas LaNyalla.

LaNyalla juga meminta agar persoalan yang dihadapi pengrajin tahu di Jombang segera jadi perhatian serius pihak terkait. Sebab, kata LaNyalla, industri tahu di Jombang sangat potensial sebagai penghasil PAD.

Di sisi lain, LaNyalla pun meminta kepada Kamar Dagang dan Industri (Kadin), baik di Kabupaten Jombang maupun di Jawa Timur untuk turut serta membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi pengrajin tahu.

“Saya kira Kadin Jombang dan Kadin Jatim perlu turut andil menyelesaikan persoalan ini. Agar pengrajin tahu kita tak berurusan terus dengan hukum dan pasokan bahan baku mereka lancar,” tegas pimpinan DPD yang rajin turun ke pelosok-pelosok desa ini,

“Kadin bisa mensupervisi para pengrajin dalam pengelolaan usaha dan limbah mereka,” pungkas LaNyalla. @bipermil

 

Related posts