Pilihan Redaksi
By using our website, you agree to the use of our cookies.

Pilkada Jombang 2024, incumbent mesra, Gerindra dan Demokrat siap usung Warsubi
Sumrambah saat menghadiri Halal Bi Halal Kader Fatayat dan Muslimat yang bertempat di Ribath Lathifiyah 2 Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas yang diasuh Mundjidah Wahab, Rabu (17/04/2024). FOTO: obi-licom
DEMOKRASI

Pilkada Jombang 2024, incumbent mesra, Gerindra dan Demokrat siap usung Warsubi 

LENSAINDONESIA.COM: Diisukan retak dan berpisah jalan pada Pilkada Jombang 2024, ternyata Bupati Mundjidah Wahab dan Wakil Bupati Sumrambah terlihat harmonis.

Bupati dan Wakil Bupati Jombang periode 2018-2023 itu terlihat sangat ‘mesra’ saat menghadiri Silaturahim Halal Bi Halal Kader Fatayat dan Muslimat yang bertempat di Ribath Lathifiyah 2 Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Rabu (17/04/2024).

Akrabnya Mundjidah-Sumrambah ini otomatis menepis adanya isu berpisah jalan kedua tokoh tersebut.

Apalagi, dalam silaturahim di Pesantren yang diasuh Ibu Nyai Mundjidah itu, Sumrambah mengaku sangat berterima kasih telah diterima oleh perempuan-perempuan hebat di Jombang.

“Alhamdulillah, yang saya hormati Ibu Nyai Mundjidah Wahab dan seluruh kader Fatayat dan Muslimat, puji syukur kita semua bisa bersilaturahim dan diberikan nikmat sehat,” kata Sumrambah mengawali sambutan.

Selanjutnya, Wakil Bupati Periode 2018-2023 ini bertanya kabar kepada seluruh kader Fatayat dan Muslimat.

“Pripun kabare (bagaimana kabarnya),” tanya Sumrambah.

Menjawab Sumrambah, para kader perempuan Nahdliyin dengan gagap gempita menyahut, “Alhamdulillah, luar biasa, Allahu Akbar”.

Lalu, Sumrambah dengan bahagia mengingat keharmonisan itu menegaskan, bahwa jawaban dan semangat yang dilontarkan oleh seluruh kader tak luntur ditelan waktu. Meski, dirinya dan Bu Nyai Mundjidah sudah tidak menjabat di Pemerintahan Jombang.

“Alhamdulillah, kekompakan dan keharmonisan ini tetap terjalin dengan baik. Terima kasih dan mudah-mudahan kami diberikan kepercayaan kembali oleh masyarakat dalam membangun Jombang yang tercinta ini,” katanya.

Selain Mundjidah-Sumrambah, saat ini juga telah muncul bakal calon bupati yang bakal meramaikan Pilkada Jombang 2024, yaitu H Warsubi. Pengusaha yang juga mantan Kepala Desa Mojokrapak ini digadang-gadang bakal mendapatkan dukungan dari Koalisi Indonesia Maju.

Warsubi dipastikan mendapat dukungan Koalisi Indonesia Maju karena putrinya, yaitu Octadella Bilytha menjabat sebagai Ketua Partai Gerindra dan sukses meraih suara terbanyak dalam Pileg 2024. Apalagi Partai Demokrat juga sudah merajut komunikasi intensif.

Hal itu ditegaskan Ketua DPC Partai Demokrat Jombang, Syarif Hidayatulloh.

Kata dia, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan beberapa pihak dalam gagasan koalisi Pilkada 2024 dan terutama dengan Partai Gerindra Jombang.

“Memang Partai Demokrat sudah berkomunikasi dengan semua partai. Namun, komunikasi Partai Demokrat sangat intensif dengan partai Gerindra,” kata Gus Sentot, sapaan akrabnya.

Gus Sentot menilai hal ini sesuai dengan harapan Ketua Umum untuk merajut koalisi hingga Pilkada dalam mengusung Calon Kepala Daerah. Mempertahankan Koalisi Indonesia Maju menyesuaikan siapa nantinya kader dari masing-masing partai yang lebih mempunyai value dan elektoralnya bagus.

“Apabila ada calon Gerindra diatas Demokrat. Maka harus didukung oleh Demokrat,” katanya.

Diketahui, pada Pemilu Legislatif 2024 Partai Persatuan Pembangunan mendapatkan 4 kursi, Partai Gerindra 8 kursi, dan Partai Demokrat 6 kursi. Selanjutnya PDIP 10 kursi, Partai Golkar 5 kursi, Nasdem 2 kursi, PKS 3 kursi, dan PKB unggul 12 kursi.

Sementara, Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad beberapa waktu lalu saat ditemui di Ponpes Quenn Darul Ulum, pihaknya mengaku sedang menggagas arah koalisi karena Partai Gerindra di Kabupaten Jombang mendapatkan 8 kursi legislatif pada Pileg 2024.

Namun, Sadad juga tidak menampik bahwa dirinya masih mengikuti dinamika lokal. Sehingga kemungkinan tidak linear juga bisa dilakukan sesuai dengan komunikasi politik nantinya.

“Kita kan kurang 2 menuju syarat minimal. Jadi, harus komunikasi politik dengan partai lain,” jelasnya.

Meskipun begitu, Sadad masih berharap calon dari partainya bisa menjadi pioner atau kapten dalam koalisi nantinya. Dan tentu, arah koalisi menyesuaikan dengan dinamika lokal.

“Kalau bisa ditempuh, ya tidak masalah. Tapi menyesuaikan dengan dinamika lokal,” pungkasnya.@Obi

Related posts