Pilihan Redaksi
By using our website, you agree to the use of our cookies.

Bupati Ponorogo dinobatkan sebagai Pemimpin Rakyat dan Pembela Kebudayaan
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. FOTO: istimewa
DEMOKRASI

Bupati Ponorogo dinobatkan sebagai Pemimpin Rakyat dan Pembela Kebudayaan 

LENSAINDONESIA.COM: Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko meraih penghargaan The Right Man On The Right Place kategori “The People’s Leader and Defender of Culture” dari Lensa Indonesa.

Sugiri Sancoko dinobatkan sebagai The People’s Leader and Defender of Culture atau Pemimpin Rakyat dan Pembela Kebudayaan karena dikenal ‘supel’ terhadap rakyat (merakyat) serta gigih dalam melestarikan dan mengembangkan kesenian tradisional Ponorogo, yakni Reog.

Penghargaan itu diserahkan oleh CEO lensaindonesia.com Dr. Arief Rahman dan diterima oleh Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita yang hadir mewakili Bupati Sugiri Sancoko saat seremoni ulang tahun lensaindonesia.com di Novotel Samator Surabaya, Senin (30/10/2023).

“Kami mengucapkan terima kasih sebagai masayrakat Ponorogo. Beliau adalah bupati yang sat set. Apalagi ini sangat penting bagi masyarakat Ponorogo karena penghargaan ini juga bisa menghantarkan kami Insya Allah reog di 2024 akan resmi jadi ICH UNESCO,” ujar Lisdyarita.

Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita mewakili Bupati Sugiri Sancoko menerima penghargaan The Right Man On The Right Place kategori “The People’s Leader and Defender of Culture” dari CEO lensaindonesia.com Dr. Arief Rahman.

Sementara itu, Arief Rahman menyampaikan, penghargaan The Right Man On The Right Place ini diberikan kepada individu-individu yang dianggap berpengaruh dalam berbagai sektor di Indonesia. Dan Bupati Sugiri Sancoko dinilai memiliki andil besar dalam pemberdayaan ekonomi, pembangunan dan pengembangan kebudayaan di Kabupaten Ponorogo.

“Mas Sugiri Sancoko kami nilai sebagai pemimpin yang merakyat dan bisa membuat perubahan positif yang begitu besar di Ponorogo. Sektor pertanian di Ponorogo mengalami kemajuan, pembagunan insfrastruktur sebagai penunjang ekonomi juga tempak membanggakan,” ucap Arief Rahman.

Diketahui, perhatian Sugiri Sancoko terhadap kesenian tradisioanal juga diimplementasikan dalam bentuk bangunan berorientasi edukasi yaitu Monumen Reog dan Musem Peradaban Ponorogo.

Pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban Ponorogo di wilayah Kecamatan Sampung tersebut menelan biaya Rp76,6 miliar. Biaya tersebut tidak hanya bersumber dari APBD namun juga sokongan dari APBD Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar Rp30 miliar.

Monumen Reog dan Museum Peradaban Ponorogo yang digadang-gadang sebagai proyek monumental tersebut murni ide dari Bupati Sugiri Sancoko itu bahkan resmi masuk program strategi nasional (PSN) sehingga pembiayaan pembangunannya juga berasal dari APBN.@LI-13/ridwan

Related posts