Pilihan Redaksi
By using our website, you agree to the use of our cookies.

Eri Cahyadi akan merapat, Gerindra tak berspekulasi koalisi besar di Pilkada Surabaya
Wakil Ketua DPD Gerindra Jawa Timur, Hadi Dediyansyah. FOTO: arga-licom
DEMOKRASI

Eri Cahyadi akan merapat, Gerindra tak berspekulasi koalisi besar di Pilkada Surabaya 

LENSAINDONESIA.COM: DPD Gerindra Jawa Timur menanggapi agenda safari politik Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelang Pilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 pada November mendatang. Rencananya, dalam waktu dekat Eri akan kembali ke silaturahmi ke partai-partai politik lain, termasuk ke DPC Gerindra Surabaya.

Namun, dalam rencana agenda tersebut, Hadi Dediyansyah yang akrab disapa Cak Dedi ini tak ingin berspekulasi akan adanya koalisi besar dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada November 2024 mendatang.

“Ini semua punya kesempatan, semua punya peluang. Artinya incumbent melakukan hal itu, saya rasa wajar-wajar saja dalam trik politik. Tentunya partai akan melakukan evaluasi, bahwa incumbent ini sudah layak didukung atau belum,” kata Cak Dedi kepada lensaindonesia.com, saat ditemui di kawasan Jl Jaksa Agung Suprapto, Surabaya, Minggu (31/03/2024).

Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur ini menilai, kepuasan masyarakat pada kepemimpinan Wali Kota Surabaya sekarang ini tidak masuk kategori memuaskan. Karena banyak program-program yang tidak menyentuh masyarakat, terutama dalam hal pendidikan dan kesejahteraan.

“Termasuk tempat tinggal, surat ijo ini kan belum terselesaikan. Artinya ini butuh pembenahan-pembenahan jadi kalau masalah direkomendasikan atau ndak, itu nanti. Tentunya saya salah satu pengurus partai, jadi saya juga punya hak,” jelasnya.

Cak Dedi pun menegaskan, bahwa siapapun boleh melakukan terobosan-terobosan atau lobi-lobi politik. Sebab, sesuai komitmen partainya hanya kader terbaik partai itu yang akan didukung untuk maju untuk di Pilkada.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur ini menjelaskan, mekanisme di Gerindra sederhana. Yakni yang berhak melegalkan bisa maju atau tidak dan merekomendasikan seseorang dalam Pilkada, hanya Dewan Pimpinan Pusat (DPP) saja. Kemudian, jika lobi-lobi politik ditingkatan kabupaten, kota atau provinsi hanya bersifat koordinasi.

“Artinya, karena saya sendiri ini pengurus partai (ditingkat) Jawa Timur, jadi akses untuk kesana (DPP) itu otomatis lebih mudah. Artinya semua levelnya sama,” tegasnya.

Cak Dedi menyebut, beberapa partai sudah diajak berkomunikasi untuk menyambut Pilkada Kota Surabaya, November mendatang. Yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

“Sementara yang sudah kita ajak omong ya termasuk PSI, juga PKB juga belum formal. Karena baru bulan April atau Mei itu baru dimulai. Kita masih dalam tahap pejajakan,” pungkasnya.@arga

Related posts