Pilihan Redaksi
By using our website, you agree to the use of our cookies.

Optimal, Enero kirim bioetanol fuel grade ke Pertamina hingga 120 KL tahun lalu
Kunjungan di PT Energi Agro Nusantara (Enero), anak usaha PTPN I pada wilayah kerja Regional 4, Selasa (20/02/2024). Ist
EKONOMI & BISNIS

Optimal, Enero kirim bioetanol fuel grade ke Pertamina hingga 120 KL tahun lalu 

LENSAINDONESIA.COM: Dorong terwujudnya Program Strategis Nasional (PSN) Ketahanan Energi Nasional melalui pengimplementasian bioetanol sebagai bahan bakar kendaraan, Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Faturohman bersama Direktur Hubungan Kelembagaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Tio Handoko kunjungi PT Energi Agro Nusantara (Enero), anak usaha PTPN I pada wilayah kerja Regional 4, Selasa (20/02/2024).

Enero merupakan industri bioetanol berbasis bahan baku molasses tebu, yang memproduksi bioetanol fuel grade, ENA grade, dan TA grade.

Asdep Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Faturohman menyaksikan langsung kesiapan Enero saat menyediakan bioetanol fuel grade miliknya guna memenuhi mandatory pemerintah terkait penggunaan Bahan Bakar Energi (BBN).

Faturohman mengatakan, Kementerian BUMN akan mendukung PTPN maupun PT Enero untuk dapat menguasai pasar industri bioetanol.

Selain itu, Direktur PT Enero, Puji Setiyawan mengatakan, kesiapan PT Enero dalam memproduksi bioetanol fuel grade untuk BBN, yang dibuktikan melalui kerjasama dengan PT Pertamina Patra Niaga yang sudah berjalan.

“Jumlah pengiriman bioetanol fuel grade ke Pertamina telah mencapai 120 Kiloliter (KL) di tahun 2023 lalu. Sampai dengan Februari 2024, direncanakan pengiriman kembali sejumlah total 288 KL yang akan digunakan untuk bahan campuran BBM Pertamax RON 92 untuk menjadi Pertamax Green 95,” tutur Puji dalam keterangan resminya, Minggu (25/02/2024).

Dalam kunjungan tersebut, Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN I Tio Handoko meminta agar manajemen Enero menangkap peluang yang ada untuk mengembangkan bisnis ke depannya. Selain itu, ia meminta perluasan potensi kerja sama dengan Riset Perkebunan Nusantara (RPN) maupun Universitas untuk mendorong pendalaman riset terkait pengembangan pupuk hayati cair yang diproduksi Enero.

“Melalui implementasi pupuk hayati cair ini tentu akan membantu pemerintah dalam menekan penggunaan pupuk kimia atau anorganik,” pungkas Tio.@Rel-Licom

Related posts