Pilihan Redaksi
By using our website, you agree to the use of our cookies.

Pilgub Jatim 2024, PDIP sudah bertemu Khofifah dan dua parpol pengusung
Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Said Abdullah usai Peringatan Nuzulul Qur'an dan Santunan Anak Yatim dan Janda di Kantor DPD PDI Perjuangan Jatim, Jalan Raya Kendangsari Industri Surabaya, Minggu (31/03/2024). FOTO: sarifa-licom
DEMOKRASI

Pilgub Jatim 2024, PDIP sudah bertemu Khofifah dan dua parpol pengusung 

LENSAINDONESIA.COM: DPD PDI Perjuangan Jawa Timur mulai bersiap menyambut Pilkada Serentak 2024, salah satunya pemilihan gubernur (Pilgub) Jatim pada November mendatang.

Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Said Abdullah mengungkapkan telah bertemu dengan calon incumbent Khofifah Indar Parawansa dan dua Parpol pengusung lainnya.

“PDI Perjuangan lagi merayu Mbak Khofifah. Kami juga sudah berbicara dengan PAN dan Gerindra. Bahkan saya sudah ketemu berdua dengan Khofifah Indar Parawansa di suatu tempat. Kami saling berbagi, sharing and information, bagaimana Jatim ke depan dan bagaimana positioning Mbakyu Khofifah, karena jujur saja kami punya respek betul pada Mbakyu Khofifah. Dan bagaimana Mbakyu Khofifah memandang kami,” ungkap Said Abdullah kepada wartawan dalam acara Peringatan Nuzulul Qur’an dan Santunan Anak Yatim dan Janda di Kantor DPD PDI Perjuangan Jatim, Jalan Raya Kendangsari Industri Surabaya, Minggu (31/03/2024).

Said menegaskan pertemuan dan pembicaraan itu masih dalam proses penjajakan terkait sejauhmana pandangan Khofifah terhadap PDI Perjuangan, begitu juga sebaliknya.

“PDI Perjuangan mengajak Mbakyu Khofifah lima tahun ke depan seperti apa yang dimauin,” sebut politisi asal Sumenep Madura ini.

Ditanya terkait pasangan Khofifah di Pilgub Jatim 2024 apakah dengan kader PDI Perjuangan, Said tidak mau berandai-andai dan menjawab santai. “Insya Allah,” katanya.

Terkait kemungkinan adanya calon tunggal di Pilgub Jatim, Said yang juga Ketua Banggar DPR RI ini dengan tegas membantah. Ini karena PDI Perjuangan sudah ikut merapat mendukung Khofifah Indar Parawansa.

“Enggak mungkin calon tunggal, PKB kan bisa maju sendiri,” imbuh Buya Said (sapaan akrabnya).

Tak hanya fokus soal Pilgub Jatim, secara khusus Buya Said juga telah mengintruksikan kepada seluruh kader dan pengurus PDI Perjuangan di Jatim agar tidak meninggalkan dan selalu memperhatikan wong cilik.

“Hasil evaluasi DPD dan temuan dari hasil 6 lembaga survei dapat disimpulkan bahwa mulai sekarang kerja kerja politik harus diabdikan kepada wong cilik,” pintanya.

Instruksi tersebut sangat masuk akal karena singgungan PDI Perjuangan yang paling besar di Jatim berasal di wong cilik. Bahkan hasil perolehan suara Pileg 2024, kata Said hampir 28 persen berasal dari pemilih segmentasi NU.  Ketika digali lebih dalam, kawan-kawan NU yang manakah yang memilih PDI Perjuangan, ternyata pada arus yang sama yaitu wong cilik.

“Mau tidak mau, suka tidak suka, kami PDI Perjuangan ke depan adalah partainya wong cilik. Kami kembali pada jati diri tidak akan meninggalkan, merubah apapun ke depan, kami PDI Perjuangan adalah partai wong cilik,” pungkasnya.

Ke depan, PDI Perjuangan bertekad akan terus memperjuangkan arus yang tingkat kemiskinan ke bawah dan miskin ekstrem, baik di DPR RI, DPRD Provinsi, maupun DPRD kabupaten/kota juga para bupati/wali kota dari PDI Perjuangan.

Sementara, di momen Ramadan 2024 ini, DPD PDI Perjuangan Jatim ingin menjadikan starting point untuk lebih memperhatikan wong cilik khususnya kepada anak-anak yatim dan para janda.

“Bulan puasa itu bulan penuh maghfiroh, kita berbuat sesuatu kebaikan lebih lebih kepada anak yatim dan para janda. Itukan kewajiban kita semua. Keterlaluan sih kalau partai wong cilik sampai melupakan anak yatim dan para ibu janda,” tutup Said Abdullah.@sarifa

Related posts