Pilihan Redaksi
By using our website, you agree to the use of our cookies.

SBY turun gunung kampanye di Jatim, masyarakat Malang ngaku rindu
Ketua Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat kampanye di Jatim. FOTO: doc
DEMOKRASI

SBY turun gunung kampanye di Jatim, masyarakat Malang ngaku rindu 

LENSAINDONESIA.COM: Ketua Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali turun gunung di Jawa Timur. SBY turun menemui masyarakat dengan keliling di kawasan timur Jawa Timur, dimulai dari Malang, Lumajang, Jember Banyuwangi dan Situbondo.

SBY memulai kampanye di Malang Raya pada Kamis (25/01/2024) dan bermalam di Kabupaten Malang.

Dikonfirmasi akan hal itu, Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Renville Antonio mengiyakan dan menyambut dengan antusias kedatangan SBY di Malang. Apalagi masyarakat Malang ini banyak yang rindu pada Presiden RI ke-6 tersebut.

“Saya bersyukur beliau (Bapak SBY) berkenan transit di Malang ini sebelum melakukan kunjungan ke Lumajang. Dan banyak yang mengaku rindu dengan Pak SBY. Itu juga yang membuat kami nantinya akan membuat kampanye akbar di kota Malang (Malang Raya) untuk memenuhi kerinduan masyarakat pada Pak SBY,” kata Renville.

Renville yang juga Caleg DPR RI dari Dapil Jatim V (Malang Raya) ini menceritakan bahwa dirinya banyak dicurhati oleh masyarakat yang ingin bisa merasakan kembali program-program yang pernah ada di saat Demokrat ada di pemerintahan.

“Saya lakukan testimoni dan mereka menyampaikan harapan mereka agar Demokrat bisa kembali ke pemerintahan dan bisa merasakan seperti Demokrat saat dipemerintahan. Seperti program PNPM Mandiri, KUR, pupuk murah, bidik misi, remunerasi, itu harapan mereka,” ungkap mantan anggota DPRD Jatim ini.

Ia lanjut menjelaskan, bukan sebuah isapan jempol belaka masyarakat rindu dengan era SBY ini. Renville menyebut saat dirinya memasang satu bendera ukuran besar di sebuah desa di Malang. Tim yang memasang bendera Demokrat itu lantas ditegur dan ditanya siapa yang memasang bendera itu oleh aparat desa di tempat tersebut.

“Tim saya yang memasang bendera itu. Nah karena takut menyalahi aturan disana, maka saya datangi untuk minta maaf,” kata Renville.

Namun saat bertemu dengan sang aparat desa, Renville justru dibuat terkejut karena mereka malah mengaku senang, sebab warga sekitar justru berharap bisa bertemu dengan dirinya. “Saya kaget bukannya dimarahi, mereka bilang senang. Ternyata Demokrat masih ada, bahkan para toko masyarakatnya ingin bertemu dengan saya,” ungkapnya.

Renville lantas bertemu dengan para tokoh masyarakat di desa tersebut dan makin kaget sebab mereka mengaku ingin bisa kembali mendapatkan kemudahan seperti jaman SBY menjadi Presiden.

“Ya Sejak kami memasang bendera , baliho dan iklan-iklan di radio, masyarakat mulai merasakan kehadiran Partai Demokrat. Nah dalam pertemuan itu mereka bilang mereka kaget begitu kita pasang bendera besar mereka bertanya Demokrat tasih enten (Demokrat masih ada)? Begitu atribut kami hadir di tempat yang bukannya masyarakatnya terisolir, tapi mungkin jarang keluar, mereka ingat Pak SBY, ingat waktu Demokrat ada di pemerintahan,” tutur Renville.

Ia mengaku terharu atas harapan mereka pada Demokrat salah satunya keluhan soal mendapatkan pupuk.

“Mereka bilang ora ruwet, gak pake daftar dengan syarat macam-macam. Gak ada. Mereka bilang jaman Pak SBY paling gampang, pokoknya jelas, langsung dapat. Harga juga pasti. Jadi ini yang ingin kami perjuangkan saat masuk pemerintahan nanti untuk berjuang mensejahterakan rakyat, seperti Pak SBY Presiden dulu,” pungkasnya.@sarifa

Related posts