Pilihan Redaksi
By using our website, you agree to the use of our cookies.

Antisipasi hoaks, CekFakta kerahkan 131 media selama Pemilu 2024 berlangsung
Poster cek fakta Pemilu 2024 yang dilakukan Gerakan periksa fakta kolaboratif CekFakta.com yang dikelola tiga organisasi pers: Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo). Ist
DEMOKRASI

Antisipasi hoaks, CekFakta kerahkan 131 media selama Pemilu 2024 berlangsung 

LENSAINDONESIA.COM: Gerakan periksa fakta kolaboratif CekFakta.com yang dikelola tiga organisasi pers: Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) rampungkan proses pemantauan mis/disinformasi selama hari pencoblosan 14 Februari 2024 yang melibatkan lebih dari 100 media lokal dan nasional di seluruh Indonesia.

Tercatat 131 media lokal dan nasional terlibat dalam kerja besar patroli hoaks di media sosial dan aplikasi percakapan sejak pukul 05.00 hingga 20.00 waktu Indonesia bagian barat.

Sejumlah 25 media di antaranya merupakan media mitra CekFakta.com yang sudah terlibat sejak pendirian gerakan kolaborasi ini setahun sebelum Pemilu 2019 silam.

Setiap media yang terlibat menjadi pemeriksa fakta dari medianya, sudah dibekali pelatihan intensif terkait metode debunking dan prebunking hoaks di ranah digital sejak 2020 silam.

Verifikasi final atas konten pemeriksaan fakta dari media mitra sebelum diunggah ke situs CekFakta.com dilakukan tim editor dari tiga organisasi pendiri: AJI, AMSI dan Mafindo. Dan aArtikel yang sudah dimuat di CekFakta.com bebas direpublikasi oleh semua media mitra yang tergabung dalam koalisi ini.

Sekjen AJI Indonesia, Ika Ningtyas yang juga koordinator cek fakta kolaboratif di hari pemungutan suara mengatakan, pentingnya aktivitas ini untuk membantu publik menyikapi proses pemilu.

“Setiap kali hari H coblosan biasanya diikuti hoaks yang menargetkan pemilih dan penyelenggara pemilu. Kita perlu memonitor juga jika ada disinformasi yang dapat menyebabkan konflik,” tuturnya dalam keterangan resmi yang diterima Lensaindonesia.com, Jumat (16/02/2024).

Dibandingkan Pemilu 2019, lanjutnya, proses cek fakta saat Pemilu 2024 jauh lebih menantang sebab di tengah dugaan kecurangan Pemilu dan tidak netralnya aparatur sipil negara sehingga pemeriksa fakta tidak bisa hanya mengandalkan sumber-sumber dari otoritas, tapi butuh verifikasi lebih mendalam ke lapangan.

“Untuk membantu publik melaporkan hoaks yang mereka terima, CekFakta.com membuka akun pengaduan atau tipline di WhatsApp nomor +62 811-1000-0579,” tandasnya.

Sementara, Ketua Umum Mafindo, Septiaji Eko Nugroho menegaskan, gerakan cekfakta di Indonesia juga bekerjasama intensif dengan masyarakat sipil yang mengawal proses pemilu dan lembaga penyelenggara pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu.i

“Keterlibatan relawan antihoaks dari berbagai kota dan lintas organisasi masyarakat sipil untuk ikut memonitor isu hoaks pada hari pencoblosan sangat penting sebagai respons cepat penanganan hoaks pemilu, kita juga berkoordinasi dengan beberapa platform digital yang banyak digunakan masyarakat Indonesia agar penanganan bisa dilakukan lebih responsif”, imbuh Septiaji.

Hingga kini, ada 51 organisasi masyarakat sipil dan perguruan tinggi menandatangani nota kesepahaman dengan CekFakta.com untuk menyebarkan prinsip dan konten cekfakta ke komunitas masing-masing.

Ketua Umum AMSI Wahyu Dhyatmika mengapresiasi semua media lokal dan nasional yang terlibat dalam kolaborasi cekfakta selama pemilu 2024.

“Partisipasi yang aktif dari ratusan media anggota AMSI sast periksa fakta menunjukkan adanya semangat tinggi untuk berinovasi digital dan meningkatkan relevansi dan keterpercayaan publik pada media,” ungkapnya.

Selain itu, koalisi CekFakta.com juga rutin melakukan live fact checking dalam lima kali debat calon presiden dan wakil presiden.

Hal ini bertujuan untuk memastikan setiap pernyataan kandidat sesuai data dan fakta yang bisa diakses khalayak ramai.

Seluruh rangkaian kegiatan cekfakta selama Pemilu 2024 didukung Google News Initiative, yang mendukung kolaborasi ini sejak awal berdirinya enam tahun silam.@Rel-Licom

Related posts