Pilihan Redaksi
By using our website, you agree to the use of our cookies.

Berkumpul di Batang, petani Perhutanan Sosial dari 45 kabupaten sesali Mahfud M soal redistribusi tanah
Para petani yang tergabung dalam gerakan Masyarakat Perhutan Sosial berkuimpul di Batang. @foto:dok.rep
DEMOKRASI

Berkumpul di Batang, petani Perhutanan Sosial dari 45 kabupaten sesali Mahfud M soal redistribusi tanah 

LENSAINDONESIACOM: Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial (Gema PS) Indonesia yang terdiri massa wong cilik berkumpul di Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (26/1/2024).

Bertempat di Sekretariat Gema PS Indonesia di Desa Tumbrep ini, massa itu menyampaikan pernyataan sikap dan merespons pernyataan Cawapres Mahfud MD yang dilontarkan saat debat Cawapres kedua pada Minggu, 21 Januari 2024.

Ketua Gema PS Indonesia Rozikin mengatakan, para petani yang terhimpun dalam gerakan masyarakat perhutanan sosial gerah dan sangat tidak sepakat dengan pernyataan Mahfud. Dalam debat Cawapres itu, Mahfud menyebut tidak ada satu pun sertifikat yang terdistribusi.

“Ini tidak benar. Kami harus luruskan itu, karena apa yang disebut Pak Mahfud seolah menggiring opini Pak Presiden Jokowi tidak berbuat apa-apa. Itu (pernyaataan Pak Mahfud,red) salah,” kata Rozikin, disambut teriakan dukungan ribuan massa berkaos biru dengan gambar depan, wajah Jokowi.

Rozikin menegaskan, respons dari Gema PS ini karena pihaknya merasakan langsung dampak dari kebijakan Jokowi yang dinilainya berpihak kepada rakyat petani, buruh tani yang tuna lahan.

Pihaknya sebelumnya sudah difasilitasi pemerintah, agar masyarakat yang hidup dalam dan sekitar kawasan hutan di Pulau Jawa ini mendapatkan redistribusi tanah, baik yang berasal dari Kawasan hutan negara maupun hutan bekas HGU.

“Nah, sekarang Pak Mahfud malah melempar pernyataan belum ada sertifikat yang redistribusi. Jadi, ini tidak benar. Kami harus menyampaikan bahwa kami membela pak Jokowi,” kata Rozikin.

“Kami tegaskan lagi, Kami membela pak Jokowi karena beliau memang sudah berbuat untuk kami baik pada petani lahan Perkebunan dan petani hutan ini,” imbuhnyA.

Dia menambahkan, pada 8 Juni 2022 silam di Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Presiden Jokowi dalam kegiatan syukuran hasil bumi bersaam Gema PS Indonesia, menyampaikan capaian redistribusi tanah dengan luas jalan yang tidak sedikit.

Saat itu, Presiden Jokowi menyebut 324 Ribu hektare di Jawa saja, dan di Indonesia sudah lebih 5 juta hektare.

Dalam kegiatan aksi itu, ada enam pernyataan sikap yang disampaikan Rozikin Di antaranya, Realisasi Pelepasan Kawasan Hutan untuk redistribusi tanah 2,9 juta hektare dan yang sudah menjadi areal penggunaan lahan (APL) seluas 1,3 juta hectare.

Lalu, Realisasi redistribusi tanah Bapak Jokowi lebih kurang 2,9 juta bidang, termasuk di dalamnya tanah bekas HGU habis, HGU terlantar dan pelepasan Kawasan hutan dan lainnya, serta beberapa penjelasan lain.

“Dari sana, kami menegaskan sudah menerima manfaat dalam program reforma agrarian. Kami yakin percaya presiden berkomitmen melanjutkan program ini, yang sudah menjadi nawacita Bapak Presiden Joko Widodo,” kata Rozikin, disambut gempita ribuan anggota Gema PS yang hadir.

Tak sedikit mereka menunjukkan sertifikat lahan yang sengaja mereka bawa pada kegiatan ini.

Salah seorang anggota Gema PS Indonesia dari Pemalang, Nasofi menyampaikan sudah mendapatkan sertifikat redistribusi bekas HGU sebanyak 562 bidang untuk petani, dan 5 untuk koperasi.

Pernyataannya itu disambut dengan petani mengacungkan sertifikat redistribusi yang diterima mereka.

Pernyataan senada disampaikan Firman dari perwakilan Malang. Dia menegaskan bahwa apa yang dikatakan Mahfud MD itu tidak benar.

“Kami sudah menerima 500 sertifikat di Malang untuk itu,” kata Firman.

Pernyataan senada juga datang dari Marwah asal Banyuwangi, Sasmitho asal Kediri, Jiat Kusumawan asal Madiun.

Selain itu, petani juga memperoleh SK perhutanan sosial di Jawa Tengah. Di antaranya Kendal, Batang, Pemalang, Pati, dan lain-lain, sebagaimana diwakili Zaenudin dari Kendal.

Dari Jawa Barat dan Banten diwakili Wajo dan Acep Sholahudin. Keduanya menyatakan menerima SK perhutanan sosial Banten, Cianjur, Subang, Sukabumi, Indramayu, dan lain-lain.

Kesaksian para petani menegaskan pihaknya sudah menerima manfaat berupa reforma agraria dan perhutanan sosial. Ini menunjukkan keberpihakan Jokowi kepada petani.

Di akhir orasi dan penyataan sikapnya, Rozikin berharap pemimpin Indonesia berikutnya melanjutkan komitmen kebijakan dan realisasi program reforma agraria. Termasuk, dalam Perhutanan Sosial yang dilakukan Presiden Jokowi.

Kegiatan ini diakhiri penandatanganan pernyataan sikap bela Jokowi oleh para peserta yang hadir. Ada ada perwakilan 45 kabupaten anggota Gema PS Indonesia yang hadir dari seantero Jawa. @licom_09

Related posts