Debat kelima, Capres Prabowo janji beri makan gratis dan bangun 3 juta rumah 

LENSAINDONESIA.COM: Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menjanjikan pemberian makanan bergizi gratis terhadap anak-anak, termasuk yang masih dalam kandungan ibunya di seluruh Indonesia.

Prabowo menyebut makanan gratis akan diberikan mulai usia anak masuk sekolah hingga SMA. Dia mempertegas strategi utama ini akan dijalankan jika terpilih bersama Cawapres Gibran Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 mendatang.

Prabowo memastikan program uatama itu akan mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita, minimal sekitar1,5% sampai 2%,” ujar Prabowo dalam debat kelima Capres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu malam (4/2/2024).

Menurut Prabowo, program pemberian makan bergizi bagi seluruh anak Indonesia itu merupakan strategi untuk meningkatkan kemakmuran bangsa, hingga memperbaiki kualitas hidup manusia Indonesia.

Makanan bergizi itu, menurutnya akan mengatasi angka kematian ibu waktu lahir, mengatasi kurang gizi atau anak stunting, menghilangkan kemiskinan ekstrem, hingga menyerap semua hasil panen petani dan nelayan.

Selain memaparkan visi misi terkait tema debat kesejahteran sosial dan kesehatan, Prabowo juga menyinggung soal pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan inklusi, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, dan teknologi informasi.

Di bidang kesehatan, Prabowo berjanji akan membangun rumah sakit modern di semua kota Indonesia, Puskesmas dan dokter di setiap desa, membangun 300 fakultas kedokteran.

Selain itu, juga akan mengirim 10 ribu siswa untuk sekolah kedokteran di luar negeri, 10 ribu bea siswa ke luar negeri untuk studi science, enginering, tecnology, dan matematik.

Terkait kesejahteraan sosial, Prabowo berjanji akan membangun 3 juta rumah di seluruh Indonesia untuk memberi kemudahan fasilitas kredit bagi yang belum punya rumah.

“Kita akan bangun 3 juta rumah untuk yang belum punya rumah,” kata Prabowo. Rinciannya, 1 juta rumah di desa, satu juta untuk nelayan, satu juta rumah di perkotaan. @perli