Pilihan Redaksi
By using our website, you agree to the use of our cookies.

Di Jabar tak minta “Pilih Ganjar, Bapakku!”, Alam ajak publik kritis nilai pengalaman dan program Paslon
Muhammad Zinedine Alam Ganjar berbicara demokrasi anak muda. @foto:rep
HEADLINE

Di Jabar tak minta “Pilih Ganjar, Bapakku!”, Alam ajak publik kritis nilai pengalaman dan program Paslon 

LENSAINDONESIA.COM: Putra semata wayang calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam Ganjar berbicara Pilpres 2024, cukup menohok. Dia mengajak para pemuda untuk rasional dan obyektif dalam memilih calon pemimpin pada Pemilu 14 Februari 2024.

Sebagai mahasiswa UGM, Alam Ganjar –sebutan populernya– berpandangan dua hal itu merupakan dasar untuk menentukan kriteria utama dalam memilih pemimpin.

“Rasionalitas dan objektifitas itu bisa dilihat dari dua hal minimal, track record dan programnya,” kata Alam Ganjar saat Seminar Pemuda dan Politik di Cimahi Tengah, Cimahi, Jawa Barat, dikutip Minggu (17/12/2023).

Dari kelayakan pengalaman maupun perjalanan karier serta program yang dimiliki pasangan calon (Paslon) presiden dan wakil presiden, tentu harus berbading lurus dengan target yang diinginkan masyarakat.

“Jadi, apakah ada kesamaan secara linier yang disodor oleh pasangan calon dan value yang kita inginkan. Apabila ada kesamaan, itu jadi salah satu pertimbangan utama,” tandas putra Ganjar yang 14 Desember 2023, genap usia 22 tahun.

Dalam diskusi itu, Alam Ganjar berbicara terkesan cerdas, lugas dan trengginas. Bahkan yang cukup menarik, selama dia berbicara nyaris tak terbersit ada kalimat narsis sebagai putera Capres, misalnya, “Pilihlah Capres Ganjar, Bapakku.”

Bahkan, Alam mengritisi pesta demokrasi Pemilu 2024 jangan sampai hanya menjadikan anak muda –kalangan milenial maupun gen Z– sebagai hiasan pelengkap atau dekoratif ornamen. Sebab, jumlah suara mereka terbesar dari jumlah total suara pemilih di Tanah Air, yakni 52 persen.

Apalagi, jika dikaitkan dengan pandangan para pakar yang mencatat tahun 2030 hingga 2040, Indonesia akan dihadapkan bonus demografi, yakni saat 70 persen penduduk Indonesia adalah mereka yang sekarang berusia produktif. Bahkan momentum Tahun 2045, Indonesia genap berusia satu abad.

Kata Alam, karena merupakan momentum generasi emas 2045, maka era sekarang ini segala potensi harus dioptimalkan secara serius oleh berbagai pihak, terutama memaksimalkan potensi yang dimiliki pemuda.

“Sering disalahkankaprahkan, menggaet anak muda sebagai dekoratif ornamen. Padahal yang kita butuhkan dari anak muda adalah pemikirannya. Dan, itu yang harusnya jadi aspek utama dalam menjemput bola Indonesia 2045,” kata Alam.

Menyinggung soal pilihan pola kampanye Capres dan Cawapres yang mengutamakan antara substansi dan gimmick, Alam berpandangan keduanya dalam politik Pilpres tak bisa dipisahkan. Karena untuk menarik simpatisan. Hanya saja harus proporsional.

“Substansi tanpa gimmick tak akan ter-deliver. Tapi, gimmick tanpa substansi akan kosong. Yang perlu dikedepankan adalah soal substansi,” tukas Alam.

Terungkap, soal hubungannya dengan putera Presiden Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka Cawapres nomor urut 2, ternyata Alam mengaku memiliki kedekatan. Maklum, Gibran selama dua tahun menjadi Walikota Solo secara strutur di bawah Gubernur Jawa Tengah yang dijabat ayah Alam, yakni Ganjar Pranowo yang kini Capres nomor urut 3.

Bahkan, Alam juga mengaku punya kedekatan hubungan dengan adik bungsu Gibran, Kaesang Pangarep yang juga Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

“Dekat, sama Mas Gibran sama Mas Kaesang dekat,” ujar Alam Ganjar ini.

Alam pun bercerita sempat ngobrol dengan Cawapres Gibran saat bertemu di acara debat Capres di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Selasa malam (12/12/2023).

Keduanya ngobrol di sela jeda debat capres. Menjawab wartawan, Alam mengatakan obrolan dirinya dengan Gibran hanya seputar menanyakan kondisi Gibran yang saat debat itu tidak didampingi istrinya, Selvi Ananda yang tidak terlihat hadir.

“Sama Mas Gibran, cuma ‘say hi’ aja. ‘Gimana Mas sehat?’ Terus tanya ‘Mbak Selvi enggak datang?’. Katanya lagi pada pulang, soalnya lagi pada sakit, takutnya kenapa-kenapa,” kata Alam.

Alam mengaku sempat pula menyinggung soal politik debat, meski pun tipis-tipis. Dia pun memberi semangat Gibran dalam ikut berkontestasi Pilpres 2024.

“Senggol-senggol tipis, tapi tetap kasih semangat, karena kita bersaing secara sehat, ya,” kata Alam. @perli

 

Related posts