Pilihan Redaksi
By using our website, you agree to the use of our cookies.

Dipertanyakan, survei LSI pindahkan suara Ganjar-Mahfud ke Prabowo-Gibran dalam 48 hari tembus 19,8 juta
Pasangan Calon Pilpres Prabowo-Gibran ungguli Ganjar-Mahfud MD. @rep.ilustrasi
HEADLINE

Dipertanyakan, survei LSI pindahkan suara Ganjar-Mahfud ke Prabowo-Gibran dalam 48 hari tembus 19,8 juta 

LENSAINDONESIA.COM: Pengamat politik yang juga pendiri Pusat Studi untuk Demokrasi, Kiki Rizki Yoctavian mengkritik keras Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang merilis hasil riset perolehan suara Capres Cawapres terbaru.

Bahkan, lonjakan angka Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang disebutkan LSI ada di posisi 45,6%, dinilai mengundang kecurigaan elektoral rekayasa. Ada kesengajaan “framing” Prabowo-Gibran unggul jauh dari Ganjar Pranowo – Mahfud MD, dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar.

Kiki mengungkapkan, jika dihitung dan dibandingkan sejak 22 Oktober 2023 hingga 10 Desember 2023, atau 48 hari, maka survei LSI untuk Prabowo naik hingga mencapai 9,7 persen.

Jika angka tersebut dikonversi dengan jumlah suara basis DPT 204 juta, praktis senilai 19,8 juta suara. Artinya, suara Prabowo bertambah 19,8 juta hanya dalam 48 hari. Atau, rata rata tiap hari tambah 416.000 suara.

“Jika survei LSI itu dianggap suatu kebenaran, maka pertanyaannya adalah bagaimana Prabowo bisa mendapatkan tambahan 416 ribu suara setiap hari? Isu apa yang mampu membuat dalam 48 hari ada 19,8 juta suara pindah ke Prabowo?”, kata Kiki mengritisi lebih dalam, dalam keterangannya, dikutip LensaIndonesia.com, Selasa (12/12/2023).

Kiki heran narasi sekuat apa dan mesin amplifikasi sebesar apa hingga bisa membuat 19,8 juta suara pindah dalam 48 hari.

“Mesin dari Bong bong, mesin Mossad, CIA atau KGB pun rasanya gak mampu membuat pergeseran suara sebesar itu,” tanya aktivis demokrasi ini.

Dia mencoba membandingkan raihan pasangan Prabowo-Gibran dengan pasangan lainnya, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, serta pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

“Kesalahan besar apa yang dilakukan Ganjar? Siapa yang dihina atau dinistakan Ganjar, sehingga ada kemuakkan luar biasa yang membuat 19,8 juta suara pindah ke Prabowo?,” ungkap Kiki.

“Bahkan kalau kita gunakan Pilkada DKI sebagai perbandingan, maka tuduhan penistaan Agama dan diriingi Demo berjilid jilid saja tidak mampu menggeser suara sebesar dan secepat ini,” imbuhnya, bernuansa curiga.

“Sebaliknya, kebaikan semulia apa yang dilakukan oleh Prabowo-Gibran atau Jokowi sekalipun, sehingga dalam 48 hari tiap hari rata rata 416 ribu suara pindah ke Prabowo?”, cecar Kiki.

Kiki mencermati, tidak ada kesalahan yang dilakukan Ganjar-Mahfud maupun Anies-Muhaimin, sehingga menyebabkan terjadinya pergeseran 19,8 juta suara dalam medio 48 hari.

Sebaliknya, kata dia, selama sebulan ini justeru ada banyak sentimen negatif yang menerpa Prabowo Gibran seperti Mahkamah Keluarga, politik dinasti, perubahan aturan walikota yang ikut menjadi Capres/cawapres, perubahan aturan debat hingga baliho “misterius” yang tersebar se Indonesia dalam hitungan hari.

“Apakah istilah gemoy dan perubahan unsur kimia dalam asam folat hingga bisa menjadi asam sulfat punya kemampuan meyakinkan 19,8 juta orang untuk pindah dalam 48 hari?,” cecar Kiki.

Menurut dia, kalau tidak ada kejadian dan isu yang luar biasa terjadi untuk pergeseran suara yang signifikan, maka alasan memungkinkan adalah error sampling dalam metode survei.

“Kalaupun itu terjadi maka sangat layak seluruh lembaga survei untuk mengevaluasi metode-metode surveinya untuk hasil yang lebih kredibel,” kritik Kiki, keras. @perli

Related posts