LENSAINDONESIA.COM: Ketua Umum Gerakan Sekali Putaran (GSP), Dr Muhammad Qodari, menyampaikan secara tegas dukungan terhadap ide Pilpres 2024 satu putaran putaran dalam Gerakan Sekali Putaran (GSP).
GSP terdiri dari pendukung Jokowi ini aktif menyebarkan gagasan sekali putaran di seluruh Indonesia. Qodari membeberkan argumentasi yang mendasari dukungan tersebut.
“GSP adalah suara yang konsisten dalam mendukung Pilpres sekali putaran. Keputusan ini didasarkan pada argumen-argumen yang kuat, melibatkan efisiensi waktu, efektivitas biaya, dan potensi keamanan politik,” kata Qodari, dalam keterangannya, dikutip Minggu (17/12/2023).
Menurut pengamat politik dan mantan peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), November 2002 – Juli 2003 ini, dengan Pilpres sekali putaran, akan memberikan kepastian politik lebih awal.
Pada Februari 2024, kata dia, presiden dan wakil presiden terpilih sudah diketahui. Ini memungkinkan para pengambil keputusan dan pelaku ekonomi untuk segera merencanakan dan melaksanakan kegiatan serta investasi ekonomi.
“Tentu, dengan demikian akan menghasilkan kepastian yang sangat diinginkan, menghindari kebuntuan yang mungkin terjadi jika proses pemilihan berlanjut hingga Juni 2024,” tandas Doktor Ilmu Politik di Fisipol UGM ini.
Pilpres sekali putaran, lanjut Qodari, tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga anggaran negara. Jika putaran kedua diperlukan, anggaran tambahan sekitar Rp 17 triliun akan diperlukan.
“Dengan menyelesaikan pemilihan dalam sekali putaran, anggaran ini dapat dikembalikan ke kas negara, dapat digunakan untuk kepentingan rakyat, atau dialokasikan untuk program pemerintah lainnya seperti subsidi pupuk, subsidi rumah, subsidi transisi energi hijau, dan bantuan pangan dan tunai,” urai pendiri lembaga survei Indo Barometer.
“Kami perlu memperhatikan risiko polarisasi ekstrim yang mungkin terjadi pada putaran kedua pemilihan. Saat ini, dengan tiga pasangan calon, polarisasi belum terlalu muncul,” imbuhnya.
Namun, dirinya memprediksi perubahan cepat pada putaran kedua dengan kondisi “head to head” antara dua kandidat tersisa.
“Isu-isu primordial seperti ras dan agama dapat muncul, menimbulkan ketegangan yang bahkan lebih parah daripada pemilihan sebelumnya,” tandasnya.
Kondisi obyektif saat ini, katanya lagi, menunjukkan bahwa paslon Prabowo-Gibran menjadi kandidat dengan dukungan suara tertinggi, mencapai 45% menurut beberapa lembaga survei pada awal Desember 2023.
Hanya diperlukan tambahan suara sekitar 6-7% agar tercapai kondisi pilpres sekali putaran pada 14 Februari 2024. Dengan dukungan para pendukung Jokowi di seluruh Indonesia, GSP optimis bahwa target ini adalah suatu hal yang realistis dan dapat dicapai.
“Untuk itu, kami melalui Sekretariat Nasional GSP mengundang para pendukung Jokowi di seluruh Indonesia untuk bergabung sebagai relawan GSP,” pungkasnya. @perli
Related posts
Manjakan pecinta film, Telkomsel hadirkan Carnival HBO Universe
LENSAINDONESIA.COM: Telkomsel, Indihome kerja bareng HBO menghelat Carnival HBO Universe di Atrium Tunjungan Plaza 3 Surabaya berlangsung mulai tanggal 26…
Didukung Gerindra, Gus Fawait siap maju Pilkada Jember 2024
LENSAINDONESIA.COM: Anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi Gerindra Muhammad Fawait siap maju sebagai calon bupati di Pilkada Jember 2024. Saat…
Pasar Banyuwangi segera ‘disulap’ jadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage
LENSAINDONESIA.COM: Pemerintah pusat akan melakukan revitalisasi Pasar Banyuwangi menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini. Berkaitan…
Perkuat layanan air bersih, Dinas PU Pengairan Banyuwangi dan HIPPAM bangun sumur bor di Pesanggaran
LENSAINDONESIA.COM: Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Kabupaten Banyuwangi bersama Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) membangun sumur bor di Kecamatan Pesanggaran….
UMAHA Sidoarjo gelar Pelatihan dan Simulasi Penanganan Bencana
LENSAINDONESIA.COM: Sivitas Akademikan Universitas Maarif Hasyim Latif (UMAHA) Sidoarjo dalam hal ini dosen dan mahasiswa serta sekuriti kampus menggelar Pelatihan…