Pilihan Redaksi
By using our website, you agree to the use of our cookies.

Regenerasi petani Jatim lambat, Ketua DPD RI ingatkan jadi “PR” serius provinsi lumbung padi Nasional
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. @foto:bipermil
DEMOKRASI

Regenerasi petani Jatim lambat, Ketua DPD RI ingatkan jadi “PR” serius provinsi lumbung padi Nasional 

LENSAINDONESIA.COM: Jawa Timur sebagai lumbung padi peringkat teratas nasional, ternyata lamban melakukan regenerasi petani. Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menilai jadi persoalan atau “PR” (“pekerjaan rumah”) serius.

LaNyalla menekankan pentingnya percepatan regenerasi petani untuk menjaga ketahanan pangan di Indonesia.

“Soal regenerasi petani, ini masalah yang dihadapi oleh Jatim dan mungkin juga semua provinsi di Indonesia. Lambannya regenerasi petani menyebabkan terus terjadi penurunan jumlah petani muda. Oleh karena itu, saya meminta pemerintah Pusat dan Jatim serius dalam mengeksekusi persoalan ini,” ujar LaNyalla selaku pimpinan tertinggi Dewan Perwakilan Daerah (DPR) RI, Jumat (19/1/2024).

Berkurangnya jumlah petani muda, lanjut LaNyalla, akan berpengaruh kepada produktivitas pertanian yang pada akhirnya berdampak pada turunnya stok pangan nasional.

Hal itu, kata LaNyalla, tidak boleh terjadi. Mengingat, krisis pangan diperkirakan menjadi salah satu tantangan terbesar yang akan dihadapi masyarakat dunia menjelang tahun 2040 hingga 2050 mendatang.

Bahkan, Badan Pangan Dunia (FAO) memprediksi akan terjadi peningkatan kebutuhan pangan sebesar 60 persen di tahun tersebut dibanding sekarang.

“Kondisi ini harus benar-benar menjadi perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah di daerah. Tidak hanya mencari solusi untuk swasembada. Tapi, juga mengambil peluang,” tegas Ketua DPD, kelahiran Jawa Timur ini.

“Karena Jawa Timur salah satu penjaga kedaulatan pangan Indonesia, dan Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung pangan dunia,” imbuh dia.

Menurut LaNyalla, tantangan dunia pertanian sangat kompleks. Sehingga, untuk mengejar swasembada perlu diperjuangkan lebih keras lagi. Selain berkurangnya minat anak muda bertani, kondisi tersebut diperparah dengan beberapa permasalahan lain.

Hal itu dia ungkapkan, yakni alih fungsi lahan yang sedemikian cepat, fluktuasi harga panen, perubahan iklim dan cuaca yang sulit diprediksi, faktor kenaikan harga BBM dan lain-lain.

“Kita memang harus memaksimalkan segala potensi untuk swasembada, meskipun sangat berat. Karena kondisi di Indonesia dari data Kementerian ATR/BPN, setiap tahun alih fungsi lahan sawah menjadi non-sawah yang terjadi di Indonesia mencapai hampir sekitar 100 ribu hektare,” jelas LaNyalla.

“Artinya, kalau dalam 10 tahun, sudah satu juta hektare. Ini tentu harus dicegah dan dicarikan solusinya,” imbuhnya.

Indonesia, lanjut LaNyalla, juga memiliki persoalan tentang luasan lahan sawah yang dimiliki petani di Indonesia. Dihitung rata-rata, sekitar 80 persen petani di Indonesia memiliki lahan kurang dari satu hektare.

“Ini menyulitkan bagi kita untuk mengejar swasembada. Makanya, kita dorong percepatan regenerasi petani. Karena saya yakin di tangan anak muda, di tangan petani milenial, pertanian akan kembali berjaya,” tegas Mantan Ketua Umum PSSI ini.

“Karena dengan pola pikir maju dari mereka dalam memanfaatkan teknologi, hasil-hasil pertanian akan sangat menjanjikan,” papar dia.

Saat ini di Jatim, berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2023, petani milenial yang berumur 19-39 tahun, baik menggunakan maupun tidak menggunakan teknologi digital, sebanyak 971.102 orang. Jumlah ini, 17,63 persen dari total petani di Jawa Timur yang sebanyak 5.507.699 orang.

Petani yang berumur lebih dari 39 tahun dan menggunakan teknologi digital sebanyak 2.264.127 orang (41,11 persen). Lainnya, petani yang berumur kurang dari 19 tahun dan menggunakan teknologi digital sebanyak 616 orang (0,01 persen).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2023 terdapat 6,18 juta petani muda yang berada di rentang usia 19-39 tahun. Petani muda ini menyentuh 21,93 persen dari jumlah petani di Indonesia. @bipermil

Related posts