Pilihan Redaksi
By using our website, you agree to the use of our cookies.

Terapkan K3, Pelindo Sub Reg 3 targetkan Zero Accident melalui implementasi SMK3
Penerapan K3 di lingkup kerja Pelindo Sub Regional 3 Jawa. Ist
Bisnis

Terapkan K3, Pelindo Sub Reg 3 targetkan Zero Accident melalui implementasi SMK3 

LENSAINDONESIA.COM: PT Pelindo Sub Regional 3 Jawa menargetkan kecelakaan kerja nihil (Zero Accident) di setiap tahunnya.

Sebab data nasional mencatat jumlah kecelakaan kerja kurun tiga tahun terakhir meningkat.

Saat membacakan sambutan menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Sub Regional Head Jawa Regional 3 PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Ali Sodikin menyamoaikan, jumlah kecelakaan kerja di Indonesia dewasa ini terus meningkat.

“Dari Laporan Tahunan BPJS Ketenagakerjaan 3 (tiga) tahun terakhir, data jumlah kecelakaan kerja (termasuk diantaranya penyakit akibat kerja/PAK) diketahui terus meningkat,” ungkap Ali Sodikin saat memimpin Apel Bersama K3 Tahun 2024 di halaman kantor Pelindo Sub Regional 3 Jawa, Surabaya, Jumat (26/01/2024).

Di tahun 2021 angka kecelakaan kerja berjumlah 234.371 kasus, lalu di tahun 2022 mencapai 298.137 kasus, sedangkan yang terbaru di tahun 2023 (s.d Bulan Oktober) jumlah kecelakaan kerja tercatat 315.579 kasus (data keseluruhan tahun 2023 baru bisa ditarik pada awal Januari 2024).

“Dari data tersebut, menjadi indikasi bahwa pelaksanaan K3 harus makin menjadi perhatian dan menjadi prioritas bagi dunia kerja di Indonesia. Untuk itu, kami mendorong terus kepada pengurus perusahaan untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara konsisten sebagaimana ketentuan perundangan yang berlaku, sehingga budaya K3 melekat pada setiap individu yang berperan serta di perusahaan dan terwujudnya peningkatan produktivitas kerja,” ucap Ali.

Untuk itu, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan koordinasi dan kolaborasi dalam upaya peningkatan kemandirian berbudaya K3 dengan terus menggelorakan K3 di setiap kesempatan.

“Peningkatan koordinasi, sinergi dan kolaborasi tersebut dilaksanakan, baik di tingkat nasional, regional maupun internasional pada forum K3 yang strategis,” ujar Ali Sodikin.

Untuk itu, seluruh tenaga kerja bisa terus meningkatkan budaya K3 khususnya di tempat kerja, sebagai bentuk kontribusi menjaga asset perusahaan dan mendukung keberlangsungan usaha.

“Kementerian Ketenagakerjaan telah menetapkan sembilan lompatan besar Kementerian Ketenagakerjaan sebagai terobosan strategis guna mengoptimalkan potensi pembangunan serta mengatasi tantangan dan permasalahan ketenagakerjaan yang semakin kompleks,” imbuhnya.

Salah satu lompatan dimaksud yakni reformasi pengawasan ketenagakerjaan. Sebagai wujud implementasi reformasi pengawasan ketenagakerjaan dan pelaksanaan K3 secara nasional, Kementerian Ketenagakerjaan telah melakukan berbagai upaya, diantaranya penyusunan dan pembaharuan norma, standar, kriteria dan prosedur bidang K3 serta meningkatkan pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan termasuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai upaya menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban bagi pengusaha dan pekerja.

Sementara itu, Kahumas Pelindo Sub Regional Jawa, Rendy Fendy menuturkan, Apel Bersama K3 Tahun 2024, dengan tema “Budayakan K3, Sehat dan Selamat dalam Bekerja, Terjaga Keberlangsungan Usaha” yang digelar Sub Regional 3 Jawa diikuti seluruh perwakilan dari Pelindo grup.

“Agar mencapai Zero Accident, kami selalu bersinergi dengan semua pemangku kepentingan dan stake holder. Kami juga memiliki inovasi dalam HSSE, yakni pelaporan dalam bentuk digital halnya MyHSSE, sebab kini eranya merupakan digitalisasi,” beber Rendy.

Meski demikian, ia mengaku sejak beberapa tahun terakhir, Pelindo selalu mencapai Zero Accident melalui berbagai upaya.

“Tantangan terbesar yakni faktor human, meski kami di Tanjung Perak ini telah menggunakan peralatan dan teknologi yang canggih, namun SDM belum mengikuti perkembangan teknologi atau kurang awas, itu bisa menjadi salah satu faktor terjadi insiden,” urainya.

Untik itu, Pelindo selalu melakukan sosialisasi, salah satunya pada driver truk, agar tidak tidur dibawah truk karena ini juga memicu terjadinya kecelakaan.

“Juga ada sistem pengamanan terpadu, internal dan eksternal seperti dengan melibatkan kepolisian dan TNI,” pungkasnya.@Rel-Licom

Related posts