LENSAINDONESIA.C0M: Sidang terhadap Ronald Tannur terdakwa yang menganiaya pacarnya, Dini Sera Afriyanti, hingga tewas kembali digelar di Pengadilan Negeri Surabaya, dengan agenda keterangan saksi, Selasa (23/4/2024)?
Jaksa Penuntut Umum menghadirkan dua saksi yakni, Imam Subeki dan Fajar Fachrudin. Security Lenmarc Mall ini mengaku datang ke basement setelah mendapat kabar adanya perempuan tergeletak di area parkir.
“Saat itu saya sedang piket malam, sekitar pukul 24.41 WIB, saya dihubungi petugas parkir bahw ada perempuan tergeletak di tengah jalan, parkiran basement,” terang saksi Fajar yang mengaku datang bersama Imam Subeki.
Fajar mengungkapkan, saat tiba di lokasi Ronald Tannur di dalam mobilnya dengan posisi mesin menyala. “Saat itu terdakwa berada di dalam mobilnya. Setelah saya tanyakan apakah mengenal korban, dia turun sambil memegang Hp dan mengaku tidak kenal,” tambahnya.
“Saat kami angkat, terdakwa terdengar menggerutu sepert orang marah. Dia angkat sendiri dan ditaruh di bagasinya,” tambah Fajar lebih lanjut.
Saat Hakim bertanya alasan korban ditaruh di bagasi mobil, Fajar mengaku terdakwa yang merupakan anak anggota DPR RI Edward Tannur sempat beralasan karena kondisi Dini kotor. “Terdakwa mengaku kalau korban itu kotor dan sebelumnya sempat dibersihkan menggunakan tissu,” paparnya.
Sementara saksi Imam Subeki mengaku, setelah melihat kondisi Dini, dirinya berinisiatif naik ke Blackhole KTV, menanyakan apakah korban adalah tamu tempat hiburan tersebut.
“Setelah saya naik, saya berkomunikasi dengan Pak Steven. Dia menyebut korban adalah tamunya dan datang bersama dengan terdakwa,” beber saksi Imam Subeki.
Saksi Imam juga menegaskan, setelah bertemu dengan Steven di Blackhole KTV, Ronald baru mengakui kalau korban adalah temannya. “Dia ini baru mengakui korban sebagai temannya setelah saya dan Pak Steven turun. Sebelumnya gak ngaku,” ucapnya.
Giliran ditanya Hakim atas keterangan saksi, Ronald Tannur tidak membantahnya. Namun pria yang diduga sempat membuat laporan palsu ke polisi terkait penyebab kematian Dini ini berdalih tak ingat karena mabuk. “Keterangannya benar Pak Hakim, tapi kalau yang mengatakan saya tidak kenal korban itu, saya lupa karena sedang mabuk,” dalihnya. @rofik
Related posts
bankjatim kucurkan Rp 500 juta untuk UMKM Jatim di acara 5th Kampoeng Kreas
LENSAINDONESIA.COM: bankjatim terus mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR)….
Di Palembang, 57 pemimpin media deklarasi pembentukan Indonesia Chief Editors Club
LENSAINDONESIA.COM: Sebanyak 57 pemimpin media menandatangani deklarasi Perhimpunan Pemimpin Redaksi Indonesia (Indonesia Chief Editors Club/ICEC) di Palembang. Hal tersebut digelar…
Viral! Video Forum Kyai dukung Ipuk maju lagi di Pilkada Banyuwangi
LENSAINDONESIA.COM: Dukungan kepada Ipuk Fiestiandani untuk maju lagi dalam Pilkada Banyuwangi 2024 terus mengalir, bukan hanya dari kelompok masyarakat, tetapi…
Banyuwangi alokasikan Rp258 miliar untuk gaji PPPK, guru dan Nakes
LENSAINDONESIA.COM: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi mengalokasikan dana sedikitnya Rp258 miliar tiap tahun untuk membayar gaji 3.789 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian…
Kabupaten Jombang raih opini WTP lagi, Ketua DPRD: Alhamdulillah pertahankan 11 tahun berturut
LENSAINDONESIA.COM: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang kembali meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK Republik Indonesia,…