LENSAINDONESIA.COM: Balita perempuan 3,5 tahun di Sidoarjo, Jawa Timur, diduga dicabuli ayah kandungnya, MH (26). Ibu korban, MY (25) berharap polisi bertindak lebih cepat karena kasus ini sudah dilaporkan sejak Oktober tahun lalu, namun hingga kini masih jalan di tempat.
MY menceritakan, kelakuan bejat suaminya terungkap saat sang anak mengeluh kesakitan di area vital. Merasa khawatir, MY mencoba mencari tahu dan mendapat pengakuan mengejutkan dari korban yang mengaku pelakunya adalah ayah kandungnya sendiri, MH.
Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polres Sidoarjo. Didampingi penyidik Unit PPA Sat Reskrim Polres Sidoarjo, dilakukan visum dokter dan diketahui selaput dara robek dan alami pendarahan.
“Kami sudah pisah rumah karena saya sering dipukuli. Awalnya anak saya dijemput MH untuk menginap 3 hari 2 malam. Pas anak saya dipulangkan, saya curiga kok jalannya terpincang-pincang. Setelah dilakukan visum, kata dokter alami pendarahan dan selaput darahnya robek,” ungkap MY.
Saat melaporkan kasus dugaan pencabulan ini, MY mengaku mendapat ancaman dari keluarga suaminya. “Saat di Polres aku diancam, mereka (keluarga suami-red) bakal tuntut balik jika anaknya tidak terbukti sebagai pelakunya. Ada juga pihak keluarga yang menghadang saya pulang sambil mohon cabut laporan,” ungkap MY.
Ibu korban juga menceritakan saat proses penyidikan di unit PPA Polresta Sidoarjo, korban ditanya dan disuruh menunjuk pelaku dari beberapa orang yang didatangkan untuk dimintai keterangan.
Hampir 10 kali korban ditanya, selalu konsisten menunjuk sang ayah sebagai pelaku. Namun, pihak kepolisian menyebut keterangan korban belum dapat dipastikan karena masih di bawah umur.
“Anak saya ditanya dan disuruh nunjuk siapa pelakunya oleh penyidik. Hampir 10 kali anak saya konsisten menunjuk ayahnya sebagai pelaku. Tapi, pihak kepolisian menyatakan pernyataan anak saya masih belum dapat dipastikan,” tutur MY yang saat ini dalam kondisi hamil 8 bulan
Saat ini sudah 3 bulan berlalu, MY mengaku belum mendapatkan kabar dari pihak kepolisian terkait laporannya. Pihaknya khawatir kasus tersebut mandek karena keluarga pelaku orang kaya dan memiliki kerabat di kepolisian, terutama Polres Sidoarjo.
Sementara itu, Kasi Humas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono saat dikonfirmasi lensaindonesia.com lewat WhatsApp, perihal laporan kasus dengan nomor : LPB/497/X/2023/JATIM/RESTA SDA tersebut menegaskan masih dalam tahap penyidikan. “Tahap sidik mbak,” jawabnya singkat, Jumat (19/1/2024). @tama
Related posts
Manjakan pecinta film, Telkomsel hadirkan Carnival HBO Universe
LENSAINDONESIA.COM: Telkomsel, Indihome kerja bareng HBO menghelat Carnival HBO Universe di Atrium Tunjungan Plaza 3 Surabaya berlangsung mulai tanggal 26…
Didukung Gerindra, Gus Fawait siap maju Pilkada Jember 2024
LENSAINDONESIA.COM: Anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi Gerindra Muhammad Fawait siap maju sebagai calon bupati di Pilkada Jember 2024. Saat…
Pasar Banyuwangi segera ‘disulap’ jadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage
LENSAINDONESIA.COM: Pemerintah pusat akan melakukan revitalisasi Pasar Banyuwangi menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini. Berkaitan…
Perkuat layanan air bersih, Dinas PU Pengairan Banyuwangi dan HIPPAM bangun sumur bor di Pesanggaran
LENSAINDONESIA.COM: Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Kabupaten Banyuwangi bersama Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) membangun sumur bor di Kecamatan Pesanggaran….
UMAHA Sidoarjo gelar Pelatihan dan Simulasi Penanganan Bencana
LENSAINDONESIA.COM: Sivitas Akademikan Universitas Maarif Hasyim Latif (UMAHA) Sidoarjo dalam hal ini dosen dan mahasiswa serta sekuriti kampus menggelar Pelatihan…