Pilihan Redaksi
By using our website, you agree to the use of our cookies.

Presiden Jokowi bareng Gibran dan Bobby hadir pada Puncak Hari Otonomi Daerah di Surabaya
Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution. FOTO: istimewa
HEADLINE

Presiden Jokowi bareng Gibran dan Bobby hadir pada Puncak Hari Otonomi Daerah di Surabaya 

LENSAINDONESIA.COM: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi direncakan mendapat penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) di Balai Kota Surabaya, Kamis (25/04/2024).

Dalam penyerahan penghargaan dan peringatan Hari Otonomi Daerah itu, Jokowi akan mengajak putranya yaitu Gibran Rakabuming Raka Wali Kota Surakarta sekaligus Wakil Presiden terpilih dan menantunya, Bobby Nasution Wali Kota Medan.

Eri Cahyadi mengatakan, setidaknya ada 15 kepala daerah yang bakal mendapat penghargaan tersebut. Satu gubernur dan 14 wali kota/bupati. Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha ini diberikan kepada Kepala Daerah yang berprestasi kinerja tertinggi berdasarkan hasil EPPD Tahun 2022 terhadap LPPD Tahun 2021

“Insyaallah Pak Presiden hadir untuk memberikan lencana kepada wali kota, bupati dan gubernur atas prestasi yang wilayahnya masing-masing,” kata Eri saat ditemui lensaindonesia.com, Selasa (23/04/2024).

15 kepala daerah yang mendapatkan penghargaan selain Eri, ada anak dan menantu Jokowi juga ada Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa. Kemudian Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah.

“Bu Khofifah dapat, Bupati Bojonegoro, Wali Kota Medan, Surakarta dan Bupati Banyuwangi dapat (penghargaan),” ungkapnya.

Eri yang merupakan Pengurus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Jawa Timur ini menyebut, dirinya adalah Wali Kota Surabaya pertama yang mendapatkan penghargaan tersebut. Penghargaan itu juga diberikan satu kali seumur hidup bagi kepala daerah.

“(Penilaiannya) satu penurunan stunting, transportasi atau akomodasi, dan kelayakan atau kenyamanan kota. Tetapi terpenting penilaian itu adalah bagaimana pelibatan masyarakat di dalam pelaksanaan pembangunan kota surabaya,” jelasnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini berharap setelah mendapat penghargaan tersebut akan ada kampung madani yang bisa menurunkan angka kemiskinan, pengangguran, putus sekolah di Surabaya.

“Saya selalu mengatakan kepada RT/RW, LPMK, KSH insya Allah kalau bergerak minggu depan jadi kampung madani. Kalau saya sendiri yang bergerak tidak bisa apa-apa,” pungkasnya.@arga

Related posts