Pilihan Redaksi
By using our website, you agree to the use of our cookies.

Sinopsis buku 1500 hal “Tiga Capres RI 2024”, karya eks wartawan Jawa Pos setelah gagal telisik dua jenderal Polri (1)
Ilustrasi mantan wartawan Jawa Pos, M Bahari dan tiga kandidat Capres 2024. @foto:istimewa
DEMOKRASI

Sinopsis buku 1500 hal “Tiga Capres RI 2024”, karya eks wartawan Jawa Pos setelah gagal telisik dua jenderal Polri (1) 

RED.LENSAINDOESIA.COM: “Tiga Capres RI 2024”. Judul buku ini tidak terkesan sensasional, apalagi bombastis. Kecuali, jumlah halaman yang mencapai 1500 hal. Mantan wartawan senior Jawa Pos (JP), M Bahari meramu buku berbasis deskriptif kualitatif ini dengan gaya narasi yang khas. Cukup cair. Berpredikat sebagai “news hunter” saat di JP, kali ini, digeser harus bertekun-ria menelisik dan memburu data kepustakaan beragam media. Apa isi dan bagaimana prosesi buku setebal “bantal” ini? Berikut M Bahari menyajikan sinopsisnya.

===

IDE mendokumentasikan Capres 2024 dalam bentuk buku independen bermula dari angan angan penulis yang sebelumnya terobsesi menulis perjalanan kasus Ferdy Sambo. Sosok fenomenal yang mantan jenderal polisi bintang dua, dan lolos dari jerat hukuman mati.

Perjalanan kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J menjerat Ferdy Sambo itu memang penuh lika-liku. Dalam sekejap, karier Sambo di kepolisian terhenti. Jabatannya sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri dicopot. Sekaligus, diganti berpredikat otak pembunuhan berencana Brigadir Yosua.

Atas perbuatannya, Sambo divonis hukuman mati. Namun, belakangan, ia mendapatkan keringanan hukuman dari Mahkamah Agung (MA). Sang mantan jenderal lolos dari bayang-bayang kematian. Kini, perbuatannya diganjar jadi seumur hidup hukuman penjara.

Kasus kedua yang juga ingin ditulis penulis adalah mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa. Jenderal bintang dua ini juga dipecat secara tidak hormat dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Selasa (30/5/2023). Pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) itu merupakan imbas dari keterlibatannya dalam kasus peredaran narkoba jenis sabu-sabu.

Jenderal itu terbukti secara sah terlibat dalam peredaran barang haram. Sebelumnya, majelis hakim juga sudah menjatuhkan vonis hukuman seumur hidup atas perbuatannya dalam sidang putusan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat.

Kedua kasus besar dan me-nasional menurut penulis, layak dibukukan agar menjadi contoh, ibrah, pengingat semua orang. Pun para pejabat wabil khusus anggota Polisi. Agar amanah saat mendapat kepercayaan. Lebih lebih para penegak hukum.

Secara bisnis juga menjanjikan. Anggota polisi seluruh Indonesia tercatat kurang lebih 450 ribu. Belum termasuk keluarganya. Katakan kalau buku laku seribu eksemplar saja sudah untung.

Tapi, penulis tidak bisa mewujudkan kedua obsesi menulis kedua jendral polisi bermasalah itu. Sebab, kalau ingin menulis buku harus rajin mengikuti proses persidangan pengadilan di Jakarta. Juga wawancara keluarga korban, para pelaku, pengacara umumnya ada di Jakarta. Sedangkan, penulis berdomilisi di Surabaya.

Kalau harus melakukan investigasi di Jakarta, tentu butuh biaya tak sedikit. Harus kost, biaya akomodasi selama liputan di Jakarta. Sedangkan penulis sudah pensiun sebagai jurnalis di Koran Jawa Pos. Tentu berat. Makanya, menulis buku terkait kasus Ferdy Sambo dan Teddy Minahasa, akhirnya jadi angan belaka.

Penulis juga heran mengapa tidak ada yang membukukan kasus Ferdy Sambo dan Teddy Minahasa yang begitu dahsyat. Penulis juga sempat menyarankan teman senior wartawan di Jakarta untuk menulis kasus Sambo maupun Teddy Minahasa. Pasti meledak. Minimal untuk dokumentasi kasus besar. Tapi, senior tadi blas.. sedikit pun tak tertarik.

Makanya, saat bergulir Pilpres 2024 dengan beragam pernak perniknya, penulis tertarik mendokumentasikan secara independen. Dalam bentuk buku CAPRES 2024. Apalagi, informasi seputar Pemilu legistatif (Pileg) dan Pilpres di laman digital tersedia tanpa batas. Sayang, kalau sejarah demokrasi lima tahunan dilewatkan begitu saja. Hanya sebatas hiruk pikuk tanpa ada dokumentasi ala wartawan.

Kita tinggal pilah pilah informasi kredibel yang diperlukan. Terutama, dari media online mainstream yang kredibel, akurat, berimbang dalam setiap menurunkan beritanya. Tinggal klik. Semua informasi yang dibutuhkan akan tersaji.

Kita tinggal pilah pilah mana bahan yang diperlukan untuk penulisan buku mana yang tidak.

Buku CAPRES 2024 dibuat penulis secara independen. Tidak terkait partai politik atau pasangan Capres yang berlaga di Pilpres 2024. Atau, tim sukses para Capres. Apalagi, didanai mereka. Sama sekali tidak.

Bagi penulis, buku independen CAPRES 2024 insya Allah kalau kelar nanti merupakan buku independen ketiga penulis. Sebelumnya, penulis juga membuat buku indepeden berjudul ‘Azrul Ananda Dipuja dan Dicibir Kontroversi Penguasa Baru Jawa Pos Ahli Waris Dahlan Iskan dengan jumlah halaman sekitar 700′.

Buku independen kedua penulis: ‘Konflik Jawa Pos Pasca Pecah Kongsi Dahlan Iskan Versus Goenawan Mohamad’. Buku cukup tebal sekitar 1500 halaman. Makanya, agar enak dibaca buku dibagi tiga. Buku Satu, Buku Dua dan Buku Tiga.

Digarap selama empat tahun dengan narasumber GM atau Goenawan Mohamad dan Dahlan Iskan. Juga ratusan narasumber tersebar mulai Jayapura, Palembang, Sorong, Jakarta, Tangerang, Tulungagung, Sidoarjo dan Surabaya. Mereka karyawan Jawa Pos (JP), direksi JP, para pensiunan JP dan orang dekatnya GM maupun Dis atau Dahlan Iskan, maupun kelompok JP Group.

Buku digarap secara independen. Mulai wawancara, investigasi dilakukan mandiri oleh penulis. Juga ditulis, dieditori sendiri, karena penulis tidak mampu membayar editor. Pokoke digawe sakarepe dhewe (digarap semaunya sendiri ) oleh penulis. Buku didanai, dicetak dan dijual sendiri. Tidak ada penyandang dana, tidak ada pihak yang cawe cawe. Bahkan tidak ada yang tahu isi buku kecuali penulis dan lay outer sampai buku naik cetak.

Buku CAPRES 2024 juga dibuat indepeden, juga ditulis, dieditori dan insya Allah dicetak dan dijual sendiri tanpa melibatkan penyandang dana dari para Capres maupun tim suksesnya.

Semua pyur didanai penulis secara mandiri. Toh, tidak banyak biaya yang dikeluarkan. Paling cuma biaya tagihan listrik membengkak, karena penulis terus memeloti komputer untuk up date informasi. Paling ya, diomeli istri. Kok, tagihan listrik naik wk..wk wk.

Buku ini semata didedikasikan penulis untuk kehidupan demokrasi Indonesia yang lebih baik. Melalui pagelaran Pilpres yang jujur, adil, dan fair sesuai aturan main bisa menghasilkan pemimpin Indonesia lima tahun ke depan bervisi negawaran. Dari kader bangsa terbaik, amanah, adil, mengayomi semua kelompok, dan golongan masyarakat serta bisa membawa kemasylahatan, kemajuan, kesejahteraan Bangsa Indonesia.

Kok kayaknya muluk muluk, ndakik ndakik wk..wk wk. Yang jelas, penulis lagi ‘mengganggur’, ha..ha…. Jadi, ada waktu untuk menggarap buku CAPRES 2024.

Isi buku cukup tebal. Total kurang lebih sekitar 1500 halaman. Makanya, untuk lebih memudahkan pembaca, buku dibagi dalam tiga buku. Selain tidak terlalu tebal, juga memudahkan pembaca. Biar enak dibaca.

Juga disesuaikan nomor urut pasangan Capres-Cawapres. Buku Capres 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Buku Capres 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Buku Capres 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Masing masing buku Capres tebalnya sama kurang lebih 500 halaman. Biar adil.

ISI BUKU BERAGAM

Isi buku beragam mulai konflik internal partai, rekam jejak parpol, sejarah partai pengusung dan pendukung capres.

Selanjutnya, konflik dalam koalisi, profil para Capres Cawapres, profil ketua tim sukses dan profil tokoh berpengaruh di setiap masing masing pasangan Capres-Cawapres.

Ada sosok Surya Paloh di pasangan Capres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, ada sosok Presiden Joko Widodo di pasangan Capres –Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Juga ada sosok Megawati Soekarnoputri di balik pasangan capers nomor utru 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD .

Jadi isi buku tidak melulu soal pilpres. Tapi, semua hal yang dirasa menarik terkait pilpres. Termasuk sejarah parpol, keikutsertaan dalam pemilu. Mana parpol parlemen, mana parpol non parlemen yang tidak punya wakil di Senayan.

Jadi, isi buku tidak melulu soal Pilpres dan Pileg. Buku ini juga dilengkapi perolehan kursi setiap Parpol dalam setiap Pemilu.

Makanya, buku ini cocok untuk pegangan, rujukan bagi pengurus parpol, para caleg, tim sukses, juru kampanye maupun para pendukung masing masing pasangan Capres.

Biar mereka lebih paham sejarah partai, lebih mengenal sosok idola Capres-Cawapresnya, para tokoh parpol, visi misi mereka, memahami cara berfikir politikus secara menyeluruh. Tidak sepotong potong yang kadang menimbulkan salah paham. Tidak mudah diadu domba dengan isu menyesatkan yang bisa menimbulkan gesekan keras di masyarakat.

Apalagi, informasi, keterangan yang disajikan dalam buku dari tangan pertama. Apakah itu dari presiden, Capres Cawapres maupun juru penerang masing masing pasangan Capres. Jadi, informasinya lebih akurat dan bisa dipertangungjawabkan.

Penulis berusaha mendekati ‘adil’ terhadap tiga pasangan peserta Pilpres 2024. Menampilkan pemberitaan yang berimbang. Cover both side.

Tentu, penulis tidak bisa memuaskan ketiga pasangan peserta Pilpres, tim suksesnya maupun para pendukungnya. Tapi, penulis berupaya seobyektif mungkin terhadap ketiga pasangan sesuai fakta fakta yang disajikan media media online.

Kalau ada kekurangan, salah tulis nama, peristiwa atau salah eja dalam nama, jabatan, pangkat narasumber dalam buku ini itu murni kesalahan dan kekurangan penulis.

Makanya, harap maklum.

Perlu diketahui, BUKU CAPRES 2024 hanya ajang pemanasan bagi penulis. Melihat fakta di lapangan dan hasil lembaga survey tidak ada satu pun pasangan Cawapres-Cawapres dengan elektabilitas 50 persen lebih. Maksimal sekitar 40 sampai 45 persen.

Itu pun banyak yang meragukan survey-nya kredibel atau tidak. Makanya, banyak yang memprediksi pilpres akan berlanjut dua putaran.

Jadi, masih panjang. Masih ada sekuel buku CAPRES 2: MENUJU ISTANA. Insya Allah penulisannya lebih mendalam. Moga Allah SWT melancarkan semuanya.

Tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pengelola, jajaran redaksi, pimred, redaktur, reporter media on line yang jadi mata dan telinga penulis dalam membuat buku CAPRES 2024.

Juga beragam acara talk show yang menampilkan narasumber para Capres-Cawapres, tim sukses, para politisi, pengamat di beragam podcast. Dengan segudang pengalaman pada host tadi bisa menggali banyak informasi dari para narasumber yang sebagian juga dikutip penulis untuk bahan buku CAPRES 2024.

Makanya, penulis sengaja tidak melakukan wawancara terhadap Capres Cawapres maupun tim suksesnya. Tapi, untuk buku sekuel “Menuju Istana” insya Allah penulis berupaya mewawancarai pihak yang terlibat dalam ajang Pilpres 2024, terutama pasangan pemenang Pilpres. Juga yang kalah.

Sebab, segala informasi yang dibutuhkan penulis untuk membuat buku CAPRES 2024 sudah tersedia di media online dan podcast dalam berbagai acara talk show. Harus diakui para host acara itu sudah bekerja keras menggali informasi dari para narasumber Capres dan Cawapres, tim sukses sampai pengamat politik. Sekali lagi matur nuwun kepada pengelola media online sampai reporternya.

Meski demikian, penulis merasa terbantu karena difasilitasi Agus Wahyudi (AW) fotogafer Jawa Pos Jakarta (1995-2020). Dia sahabat penulis yang pernah sama sama ngepos di JP Biro Jakarta. Dan, berlangganan majalah Tempo plus bonus grupnya selama setahun. Itu sangat membantu penulis mengikuti perkembangan politik nasional. Juga mengakses semua laporan Majalah Tempo.

“Sampeyan wis tak daftarno langganan Majalah Tempo selama setahun Cak (AW biasa menyapa penulis Cak karena asli Surabaya),” ucapr AW. Maturnuwun sanget AW -kode Agus Wahyudi di Jawa Pos. Moga Gusti Allah yang balas kebaikan sampeyan. Amin…

Proses penulisan buku CAPRES 2024 dilakukan penulis secara senyap. Hanya penulis dan lay outer Imron Soekamto yang terlibat. Imron mantan lay outer Rakyat Merdeka Group Jakarta sudah berpengalaman dalam membuat buku. Sudah ada puluhan buku hasil karyanya. Jadi, begitu bahan ada langsung digarap. Tak hanya menqatur tata letak halaman, Imron juga yang bikin cover buku setelah diskusi dengan penulis. Hasil cover sangat ciamik. KEREN.

Imron juga dapat tambahan pekerjaan memelototi setiap huruf, kata dan kalimat agar tidak banyak typo-nya. Maklum tidak pakai copy editor karena tidak ada dana untuk membayar.

Ada kawan bertanya kepada penulis. ‘‘Nggak bahaya tah gawe buku soal Capres?’’ tanya kawan tadi setengah bercanda.

‘Insya Allah tidak! Bismillah,’ jawab penulis.

Yang bikin was was justru komputer rakitan penulis yang sudah udzur. Dibuat tahun 2007. Meski demikian penulis sangat enjoy. Sudah menyatu. Kalau sudah ada di depan komputer begitu semangat. Rasanya ide terus mengalir. Komputer dibuat secara merakit tahun 2007. Sudah menghasilkan beberapa karya buku.

Selama ini komputer kadang ngadat. Tapi, selalu bisa diatasi karena ada kawan baik Rizal. Ia karyawan lay aut JP yang selalu membantu penulis memperbaiki computer kalau lagi ngadat. Tapi, kawan baik Rizal tadi sudah menghadap Illahi setahun lalu. Dia anak baik, santun. Alfateha untuk almarhum Rizal.

Makanya, setiap menyalakan komputer penulis selalu berdoa semoga lancar dan komputer tidak ngadat. Amin..

Insya Allah penulisan buku CAPRES 2024 tinggal finishing atau sentuhan akhir. Doa pembaca saja moga buku lancar sampai naik cetak nanti.

Karena hari ‘H’ pemilu digelar 14 Februari 2024 tinggal menghitung hari, makanya penulis harus ngebut, berkejaran waktu bikin sinopsis buku ini. Mungkin tulisan sinopsis bisa jadi bahan refleksi pembaca untuk menentukan capres-cawapres pilihannya sesuai kata hatinya 14 Februari 2024 nanti.

Soal siapa pasangan yang akan dipilih itu hak Anda pembaca sepenuhnya. Jangan mau didikte, diintimidasi apalagi hanya karena menerima sembako atau uang yang nilainya cukup buat beli rokok empat bungkus wk..wk..wk.

Masing masing capres-cawapres akan penulis tulis masing masing tiga seri. Tidak harus berurutan. Bisa mulai pasangan capres-cawapres no urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, berlanjut capres cawapres no urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, atau sebaliknya langsung meloncat ke pasangan capres –cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Baru pasangan capres nomor 2. Itu hanya soal teknis kebijakan redaksi dalam menurunkan berita.

Insya Allah setelah sinopsis sembilan seri, masing masing tiga seri tulisan untuk setiap pasangan Capres Cawapres. Pasca Pilpres 14 Februari 2024, penulis berencana menurunkan tulisan bersambung debat Capres tiga seri dan debat Cawapres dua seri. Moga bermanfaat.(BERSAMBUNG)

Related posts