Pilihan Redaksi
By using our website, you agree to the use of our cookies.

Tiga orang tewas pasca minum Miras Cruz Lounge and Bar, YLPK: Managemen Vasa Hotel bisa dijerat hukum
Mitra, vokalis Ogie And Freinds korban Miras Lounge and Bar Vasa Hotel sudah sadarkan diri setelah mengalami kritis. FOTO: rofik-LICOM
HEADLINE

Tiga orang tewas pasca minum Miras Cruz Lounge and Bar, YLPK: Managemen Vasa Hotel bisa dijerat hukum 

LENSAINDONESIA.COM: Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Jawa Timur meminta polisi mengusut tuntas tewasnya tiga orang yang diduga keracunan minuman beralkohol (Minol) Cruz Lounge and Bar Vasa Hotel, Jl HR Muhammad Surabaya.

Ketua YLPK Jatim Said Utomo berharap polisi jeli dalam melakukan penyelidikan, yaitu pada minuman yang dikonsumsi para korban.

“Penyidik Polri seharusnya melakukan penyelidikan tentang korelasi kematian korban dengan minuman yang dikonsumsi, agar tidak menelan korban konsumen lainnya untuk jaminan keamanan,” kata Said Utomo saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Jumat (29/12/2023).

Menurut Said, apabila hasil penyelidikan terbukti ketiga korban tewas akibat minuman beralkohol yang diracik oleh bartender (Arnold), maka pihak Vasa Hotel Surabaya bisa dimintai pertanggungjawaban secara hukum.

“Kalau hasil penyelidikan Polri ditemukan bukti bahwa kematiannya akibat mengkonsumsi minuman yang dibuat oleh hotel, ya manajemen hotel bisa dimintai pertanggung jawaban hukum,” tegasnya.

Sementara itu, Renald Christopher selaku Kuasa Hukum korban selamat atas Mitra menyampaikan, pihaknya akan menempuh seluruh upaya hukum, termasuk melaporkan Vasa Hotel menggunakan Undang-undang konsumen.

“Segala upaya hukum pasti kita akan lakukan untuk mengungkap perkara ini semaksimalnya, sampai principal kami menemukan keadilan,” ujarnya.

Renald juga menyatakan, bahwa pihak Cruz Lounge and Bar Vasa Hotel, hingga saat ini sama sekali belum ada itikad baik menumui keluarga korban.

Tragedi kelam di Cruz Lounge and Bar Vasa Hotel itu telah merenggut nyawa Adolf Wiliam Refly (drummer), Reza (saxophone)
dan Indro (pemilik sound sistem). Sebelum meninggal dunia, mereka mengalami mabuk luar biasa setelah meminum minuman yang
di racik Bartender bernama Arnold.

Sementara itu, Miftah rekan Indro mengungkapkan, minuman racikan bartender tersebut ditempatan dalam pitcher yang
disuguhkan secara bertahap. Pada pitcher pertama dan kedua, rasa minuman masih normal. Namun saat pitcher ketiga minuman
rasanya sangat aneh.

“Pitcher pertama dan kedua itu rasanya biasa, pada umumnya. Mamun pitcher ketiga rasanya aneh. Setelah minum saya
langsung merasa pusing, lalu saya langsung ke kamar mandi dan paksakan muntah,” ungkap Miftah saat ditemui wartawan di
kamar jenazah RSUD dr. Soetomo, Selasa (26/12/2023).

Setelah merasa keanehan itu, dirinya langsung berhenti minum, namun Reza, Refly dan Indro serta Mitra masih melanjutkan,
sehingga mengalami mabuk berat.

Saat Reza mabuk berat dan harus dievakuasi menggunakan kursi roda dan diantar pulang. Lalu Refly bisa pulang sendiri
mengendarai motor tetapi kondisi kesehatanya terus menurun. Sedangkan Indro langsung tidur (tidak sadarkan diri) selama
30 jam setelah sampai di rumah.@rofik

Related posts