Pilihan Redaksi
By using our website, you agree to the use of our cookies.

DPRD Surabaya minta masyarakat antisipasi beredarnya daging gelonggongan selama Nataru
Suasana Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian Surabaya. FOTO: arga-LICOM
DEMOKRASI

DPRD Surabaya minta masyarakat antisipasi beredarnya daging gelonggongan selama Nataru 

LENSAINDONESIA.COM: Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya DPRD Surabaya Anas Karno meminta masyarakat dan para pihak terkait mewaspadai peredaran daging sapi glonggongan. Kewaspadaan terhadap daging gelonggongan perlu diperhatikan oleh masyarakat, mengingat saat ini tengah berlangsungnya libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2024.

“Ditengah permintaan daging sapi yang meningkat, bisa dimanfaatkan para pengedar daging sapi gelonggongan untuk mendapatkan untung besar,” kata Anas dalam keterangan tertulisnya diterima oleh lensaindonesia.com, Minggu (24/12/2023).

Anas menjelaskan, bahwa daging sapi gelonggongan ketika dikonsumsi oleh manusia dapat membahayakan kesehatan. Sebab kualitas daging sapi gelonggongan itu mengandung kadar air tinggi yang dapat mempercepat pembusukan daging serta merusak protein yang terkandung dalam daging.

“Apabila dikonsumsi dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti diare, karena daging gelonggongan sudah terkontaminasi oleh bakteri,” jelasnya.

Dengan demikian, politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini mendorong penuh peran Lapak Mitra Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH) untuk mengantisipasi peredaran daging glongongan.

“Kita mendorong agar Lapak Mitra RPH yang menyediakan daging berkualitas, aman dan halal dimaksimalkan. Dengan menambah stok untuk mencukupi kebutuhan masyarakat untuk merayakan Nataru,” harapnya.

Sementara itu Direktur Utama PD RPH Surabaya Fajar Arifanto Isnugroho mengatakan akan mengintensifkan melakukan monitoring dan pengawasan bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, terhadap lapak penjual daging sapi di sekitar Jl. Pegirian dan Jl. Arimbi.

“Kita terus menyarankan dan mendorong masyarakat supaya membeli daging di Lapak Mitra RPH. Untuk mendapatkan daging yang terjamin kwalitas nya, termasuk kwalitas kesehatannya. Serta dijamin halal. Karena hasil pemotongan dari RPH,” katanya.

Fajar menyebutkan lebih dari seratus Lapak Mitra RPH yang tersebar di lima pasar tradisional yang dikelola oleh PD Pasar Surya. Diantaranya Pasar Wonokromo, Pasar Tambah Rejo, Pasar Pucang, Pasar Kembang dan Pasar Soponyono.

“Untuk memenuhi kebutuhan Nataru, kami menyiapkan 5 ton daging sapi yang tersedia di Lapak Mitra RPH. Lapak Mitra RPH yang kedapatan menjual daging sapi glonggongan akan mendapatkan sanksi dan dilepas papan Mitra RPH-nya,” pungkasnya.@arga

 

Related posts