LENSAINDINESIA.COM: Ditreskrimum Polda Jatim telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka atas penembakan terhadap Muarah, warga Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura yang merupakan relawan pemenangan Prabowo-Gibran
Tiga tersangka itu adalah HN, WJ dan ST. Dari tiga orang tersebut, dua diantaranya merupakan kepala desa (Kades). Yaitu HN (Kades Banyuates) dan WJ (Kades Ketapang Daya). Sedangkan yang diduga kuat aktif berkomunikasi dengan M seorang yang diduga kuat sebagai eksekutor.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Polda Dirmanto menyampaikan, Ditreskrimum Polda Jatim bersama Tim saat ini masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya.
“Pelaku ini dimungkinkan menggunakan Senpi (senjata api) lebih dari satu, dimana hasil Labfor peluru yang diamankani berkaliber 38, kemungkinan senpi yang digunakan jenis Revolver S&W, ” terangnya.
Dirmanto menambahkan, bahwa penyidik yang sebelumnya memintai keterangan 13 saksi, dan sekarang sudah 10 orang saksi lainnya dan total keseluruhan ada 23 saksi.
“Saksi yang dimintai keterangan diantaranya, saksi korban, saksi yang ada dilokasi penembakan, saksi oenangkap dan saksi pemilik CCTV. Dan CCTV dilokasi ada 5 buah, dan sekarang masih dalam pendalaman oleh Tim Labfor Forensik Polda Jatim, ” tambahnya.
Dirmanto juga mengatakan, bahwa pihaknya belum bisa memberikan keterangan secara detail terlebih dahulu motif penembakan tersebut, karena penyidik masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya.
“Penyuduk masih melakukan pengejaran terhadap beberapa orang lainnya. Untuk motifnya sendiri nanti kami akan jelaskan semuanya setelah para pelaku lainya sudah di tangkap, ” ungkapnya lebih lanjut.
Dirmanto memastikan, penembakan terhadap relawan Capres Prabowo-Gibran itu, tidak ada kaitannya dengan politik sebagaimana yang berkembang diberitakan.
“Kami pastikan ya, bahwa penembakan ini tidak ada kaitannya dengan Politik. Nanti kami akan jelaskan (motif) secara detail kepada teman teman media, ” pungkasnya.
Dari penelururan lensaindinesia..com, kedua kelompok tersebut pada Pemilu Rabu (17/4/2019) lalu di TPS 7 Dusun Tapaan Tengah, Desa Tapaan Tengah Kecamatan Banyuates, Sampang Madura, terjadi perampasan mandat saksi Pileg Sampang dari Caleg Hanura Dapil IV, Farfar, dilakukan oleh kelompok Muara (korban) yang berencana akan mengambil mandat saksi.
Hal tersebut memicu protes dan perlawanan dari pihak Farfar. Protes ini dilancarkan Kades Ketapang Daya Kecamatan Ketapang, Widjad sehingga terjadinya bentrok antara massa dari Kades Ketapang Daya membawa sajam dengan massa dari kelompok Muara Cs membawa sajam dan Senpi.
Bentrok ini mengakibatkan jatuh korban dari pihak Kades Ketapang Daya, Mansur (terduga eksekutor). Dia menderita luka tembak bagian tangan sebelah kiri.@rofik
Related posts
Pj. Gubernur Adhy terima penghargaan dari Mendagri di Hari Otoda: Transformasi digital dalam reformasi birokrasi kunci keberhasilan Jatim
LENSAINDONESIA.COM: Pemerintah Provinsi Jawa Timur menerima Piagam Penghargaan Prestasi Pemerintah Daerah di Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-28 yang diselenggarakan…
Lonjakan akses data Smartfren capai 28 persen di area mudik Lebaran tahun ini
LENSAINDONESIA.COM: Selama Ramadan, musim mudik dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Smarfren mencatat lonjakan akses internet yang signifikan di…
Manjakan pecinta film, Telkomsel hadirkan Carnival HBO Universe
LENSAINDONESIA.COM: Telkomsel, Indihome kerja bareng HBO menghelat Carnival HBO Universe di Atrium Tunjungan Plaza 3 Surabaya berlangsung mulai tanggal 26…
Didukung Gerindra, Gus Fawait siap maju Pilkada Jember 2024
LENSAINDONESIA.COM: Anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi Gerindra Muhammad Fawait siap maju sebagai calon bupati di Pilkada Jember 2024. Saat…
Pasar Banyuwangi segera ‘disulap’ jadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage
LENSAINDONESIA.COM: Pemerintah pusat akan melakukan revitalisasi Pasar Banyuwangi menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini. Berkaitan…