Berbasis IoT, XL Axiata optomalkan budi daya maggot di Ponpes Madrasatul Quran At Tauhid Sidoarjo 

LENSAINDONESIA.COM: XL Axiata terapkan solusi Internet of Think (IoT) di Ponpes Madrasatul Quran At Tauhid, Sidoarjo, Jawa Timur dengan memanfaatkan IoT untuk budi daya maggot.

Selain itu, sekaligus menerapkan kewirausahaan sosial bersama mitra Yayasan Benihbaik itu sekaligus resmikan fasilitas digital tersebut, Kamis, (21/12/2023).

Regional Group Head XL Axiata East Region, Dodik Ariyanto mengatakan, dengan program Pesantren Digital, XL Axiata turut menyiapkan sejumlah solusi digital yang bisa dimanfaatkan para pengelola pondok pesantren di seluruh Indonesia.

“Pemanfaatan solusi IoT merupakan salah satu implementasinya, bisa dipakai untuk meningkatkan produktivitas di pesantren, termasuk kegiatan ekonomi dan kewirausahaan. Kami di XL Axiata sangat senang untuk membantu teman-teman ponpes yang benar-benar serius hendak menerapkan solusi digital IoT untuk tujuan produktif, baik untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar, maupun untuk produktif secara ekonomi,” tutur Dodik.

Ia menambahkan, solusi IoT untuk budidaya maggot ini lahir dari hasil program inkubasi IoT di Laboratorium XCamp milik XL Axiata.

“Di tempat ini dipilih sejumlah solusi IoT yang cocok dan bisa diterapkan di lingkungan pesantren, terutama yang dapat mendukung upaya pemberdayaan ekonomi,” tandasnya.

Secara teknis, solusi ini sendiri memiliki sejumlah fitur pemantauan lingkungan dan kontrol suhu atau kelembaban di lokasi peternakan Black Soldier Fly (BSF). BSF ini merupakan jenis lalat yang telurnya kemudian menjadi larva maggot.

Sementara itu, pengasuh Ponpes Madrasatul Quran At Tauhid, Sidoarjo KH. Ahmad Hafidz Ayatulloh mengungkapkan, penerapan IoT di lingkungannya merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kemampuan pemanfaatan teknologi digital serta kewirausahaan sosial di kalangan pondok pesantren (ponpes).

“Kami berharap pelatihan dan dukungan XL Axiata ini juga biaa berdampak positif terhadap pemberdayaan ekonomi di kalangan pondok pesantren (ponpes),” ucapnya.

Untuk menghasilkan maggot yang bisa menjadi pakan ternak berkualitas tinggi, dibutuhkan suhu dan kelembapan yang optimal, dengan rentang 20-25 derajat celcius. Selain itu, dibutuhkan juga kelembaban ideal dalam beternak maggot, yaitu 50-70%. Penggunaan solusi IoT akan membantu mempermudah mengukur suhu dan kelembaban terbaik secara real time.

Selain untuk meningkatkan produktivitas, manfaat dari pemanfaatan solusi IoT terutama yakni mampu mengurangi biaya operasional, sebagai sumber data untuk keperluan Big Data dan Artificial Intelligent. Selain itu teknologi ini juga bisa untuk mempermudah perencanaan, proyeksi, hingga perawatan.

Nilai ekonomi yang bisa dihasilkan dari budi daya maggot pun terbilang cukup tinggi. Maggot dibutuhkan untuk pakan ternak seperti unggas dan lele. Maggot bisa menjadi pakan ternak berkualitas tinggi yang dapat mempercepat pertumbuhan hewan ternak. Dengan demikian, budidaya maggot ini juga dapat mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Budidaya maggot pun terbilang cukup mudah sebab pakannya berasal dari limbah rumah tangga atau sampah organik yang mudah didapatkan. Untuk itu, budidaya maggot juga mendukung program pengolahan dan pemberdayaan sampah organik di pesantren, serta diharapkan turut berkontribusi terhadap pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Solusi IoT untuk budidaya maggot juga telah diterapkan di Ponpes Miftahul Ulum Sekar Anyar, Pamekasan, Madura, Pesantren Hidayatulloh, Depok, Jawa Barat, Ponpes PesantrenAl Idrisiyah, Tasikmalaya, Jawa Barat, Ponpes KH Mas Mansur Madrasah Boarding School (MBS), Brebes, Jawa Tengah.

Untuk memanfaatkan teknologi digital dan kebutuhan komunikasi, XL Axiata juga menyediakan layanan jaringan di sekitar area pondok pesantren dengan memasang MBTS.@Rel-Licom