LENSAINDONESIA.COM: Tidak adanya statement terbuka atau itikad baik dari manajemen Vasa Hotel terkait tewasnya tiga orang yang diduga keracunan minuman keras (Miras) di Cruz Lounge Bar mendapat sorotan dari Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji.
Armuji kecewa dengan sikap Vasa Hotel selalu pemilik bar yang terkesan ‘lepas tangan’ tersebut.
Armuji yang menjenguk salah satu korban selamat, bernama Mitra personel Oghie and Friends dari tragedi minuman beracun dari Vasa Hotel, pada 22 Desember 2023 lalu. Wakil wali kota ini mengaku kesal setelah mendengar penjelasan korban dan keluarga korban saat ditemui di rumahnya kawasan Jemursari.
“Bahkan (Mbak Mitra) masih nggliyeng-nggliyeng ini. Kan kebacut ini pihak Vasa Hotel, jangankan santunan, menjenguk saja enggak kok,” kata Armuji saat ditemui usai menjenguk salah satu korban minuman beracun, Kamis (04/01/2024).
Armuji mengungkap, hasil tes kedokteran yang disampaikan pihak korban kepada dirinya, bahwa darah Mitra diduha sudah tercampur dengan racun yang di konsumsinya. Hasil tes tersebut memberikan indikasi adanya zat metanol telah tercampur di dalam tubuh, hingga mengakibatkan kondisi kesehatannya menurun.
“Pihak Vasa yang kita sayangkan tidak ada rasa kemanusiaan sama sekali. Artinya dia melihat korban yang sekarang ini masih dalam perawatan dan pengawasan dokter itu tidak ada (rasa kemanusiaan) sama sekali,” ujarnya.
Ketua DPRD Kota Surabaya periode 2014-2019 ini menyebut kasus minuman beralkohol mengandung racun tersebut mirip dengan kasus kopi sianida di Jakarta. Oleh sebab itu, ia mendesak pihak Vasa Hotel maupun yang mengundang hiburan, harus bertanggungjawab.
“Jangan mentang-mentang dia pengusaha besar lalu gak mau tau tentang kejadian seperti ini. Harus kita tegakkan keadilan ini. Makanya kita dengan pengacaranya (korban), nanti akan meninjau kesana (Vasa Hotel). InsyaAllah dalam minggu depan akan sidak (inspeksi mendadak),” tegasnya.
Di singgung mengenai sanksi administrasi yang disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Armuji menyampaikan akan mengajak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk menetapkan sanksi tersebut.
“Pastinya setelah kita sidak, kita akan ngajak dinas terkait. Sehingga kita akan tepat untuk menentukan sanksi yang akan kita terapkan,” pungkasnya.@arga
Related posts
UMAHA Sidoarjo gelar Pelatihan dan Simulasi Penanganan Bencana
LENSAINDONESIA.COM: Sivitas Akademikan Universitas Maarif Hasyim Latif (UMAHA) Sidoarjo dalam hal ini dosen dan mahasiswa serta sekuriti kampus menggelar Pelatihan…
Jabatan Komisioner KPU Surabaya berakhir Juni 2024, tiga incumben masuk 10 besar yang diusulkan ke KPU RI
LENSAINDONESIA.COM: Tim seleksi (Timsel) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur telah menjaring nama-nama calon anggota KPU kabupaten/kota untuk jabatan periode…
Per Desember 2023, bankjatim himpun dana mencapai Rp 16 triliun lebih
LENSAINDONESIA.COM: Penarikan undian nasional tabungan Simpanan Pembangunan Daerah (Simpeda) Periode ke-2 tahun XXXIV-2024 yang digelar Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda)…
Berikut langkah taktis SIG kurangi emisi gas
LENSAINDONESIA.COM: PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mendukung inisiatif net zero emission dengan penggunaan bahan bakar alternatif guna mendorong rasio…
Peringati HKB 2024, BPBD Jatim gelar simulasi evakuasi bencana gempa bumi
LENSAINDONESIA.COM: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur menggelar simulasi evakuasi bencana gemba bumi dengan melibatkan semua karyawan berbagai bidang…