Pilihan Redaksi
By using our website, you agree to the use of our cookies.

Produsen baju bayi binaan SIG ini raup omset puluhan juta perbulan
Salah satu konsumen berkunjung di tempat produksi baju bayi merek Littlekaaya milik Armida Triani, pegiat UMKM asal Rembang, Jawa Tengah. Ist
Bisnis

Produsen baju bayi binaan SIG ini raup omset puluhan juta perbulan 

LENSAINDONESIA.COM: Segmentasi kebudayaan di Indonesia patut dibanggakan dengan ragamnya.

Salah satunya dari sisi gaya busana dan pendukungnya sebagai identitas yang kuat.

Halnya Armida Triani, pegiat UMKM asal Rembang, Jawa Tengah terdorong untuk mempromosikan padu padan kain Nusantara pada desain pakaian kekinian untuk anak dan bayi dengan merek Littlekaaya pada 2019.

Hingga kini, usahanya kian meningkat berkat pendampingan dari Rumah BUMN (RB) SIG di Rembang yang dikelola PT Semen Gresik.

Ia mengatakan, transaksi pada bisnis fesyen bayi dan anak lebih cepat daripada orang dewasa mengingat tumbuh kembang anak yang begitu cepat. Littlekaaya sendiri rata-rata bisa menjual 125 item dengan omzet Rp15 juta per bulan.

”Kalau pas ramai Alhamdulillah bisa mencapai Rp35 juta. Terlebih menjelang Ramadan dan Idulfitri, permintaan akan lebih tinggi dari biasanya,” tutur Armida tuturnya.

Littlekaaya merupakan merek lokal asal Rembang, Jawa Tengah, berupa fesyen bayi dan anak berkonsep Asia Timur dengan sentuhan wastra atau kain tradisional Nusantara. Mulai dari kemeja, sweater, piama, gaun pesta, baju etnik, sandal, hingga pouch dan aksesoris lainnya.

Produk Littlekaaya dibandrol dengan harga bervariasi, mulai dari Rp70 ribu – Rp350 ribu.

Ia menambahkan, produk-produk Littlekaaya dibuat dengan bahan berkualitas tinggi, serta desain menarik dan ceria yang tak termakan zaman dan perubahan tren (timeless), nyaman dipakai, serta mempromosikan kain Nusantara yang kini populer di berbagai kalangan. Sehingga tidak mengherankan bila produk Littlekaaya diminati oleh banyak masyarakat, khususnya kaum ibu.

“Pemasaran produk kami lakukan melalui media sosial dan marketplace. Kami coba untuk memaksimalkan semua fitur layanan yang ada, seperti live sale, dengan bekal pengetahuan yang kami dapat dari pelatihan yang digelar oleh RB Rembang, seperti digital marketing dan public speaking, dan hasilnya memuaskan,” terang Armida.

Produk Littlekaaya tidak hanya dipasarkan di seputar Rembang saja tetapi sudah menjangkau Jabodetabek, hingga luar pulau Jawa seperti Lampung, Riau, Aceh, Bangka Belitung, Makassar dan Papua.

Sejak bergabung dengan RB Rembang pada 2021 lalu, Armida memang kerap mendapat pelatihan, mulai dari branding, digital marketing, public speaking, dan keuangan.

Ia juga mengaku sering difasilitasi untuk mengikuti pameran-pameran, seperti Future SMEs Village Side Event G20 di Bali pada 2022, BUMN uRBan SUB Fest di Parkir Timur Plaza Surabaya pada 2022, dan Bazar UMKM untuk Indonesia di Sarinah Jakarta pada 2023.

Selain itu, RB Rembang juga telah membantu dalam proses sertifikasi SNI (Standar Nasional Indonesia).

Usai sertifikasi SNI, saat ini Armida didampingi untuk mengurus HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual).

“Bagi saya, kehadiran RB Rembang sangat membantu UMKM untuk maju dengan memberikan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan daya saing sehingga dapat naik kelas,” ujarnya.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni menyampaikan, sukses Armida dalam mengembangkan bisnis fesyen bayi dan anak semakin menambah daftar pelaku UMKM yang telah terbantu kehadiran RB Rembang. Prestasi ini kian menegaskan peran signifikan RB Rembang untuk memajukan UMKM yang diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah.

“SIG melalui RB Rembang terus mendorong kinerja UMKM binaan melalui pendampingan dan pembinaan yang intensif dan menyeluruh, mulai dari proses produksi hingga pemasaran. Apalagi ini tidak hanya membantu UMKM naik kelas, namun juga mempromosikan budaya Indonesia sehingga mampu bersaing di level nasional bahkan global,” ungkap Vita Mahreyni dari keterangan resminya, Rabu, (28/02/2024).@Rel-Licom

Related posts