Pilihan Redaksi
By using our website, you agree to the use of our cookies.

Tb Hasanuddin salut Mahfud MD, rakyat semakin tahu soal calon pemimpin muda tidak beretika
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Tubagus Hasanuddin. @foto:parlementaria
DEMOKRASI

Tb Hasanuddin salut Mahfud MD, rakyat semakin tahu soal calon pemimpin muda tidak beretika 

LENSAINDONESIA.COM: Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Mayjen TNI (Purn) Tb Hasanuddin mengapresiasi atau “salut” penampilan Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD dalam debat kedua Cawapres.

Politikus senior partai berlambang banteng moncong putih ini optimistis lewat debat itu, rakyat semakin dapat melihat kualitas calon pemimpin Indonesia yang layak untuk dipilih pada Pilpres 14 Februari 2024.

Jenderal Purnawirawan TNI bintang dua ini menyampaikan penilaiannya itu, setelah menyaksikan jalannya debat keempat pasangan calon (Paslon) Pilpres atau debat kedua Cawapres pada Minggu malam (21/01/2024).

“Debat itu menarik, Pak Mahfud benar-benar seorang politikus. Beliau juga seorang profesor yang andal, matang,” kata Anggota Komisi I DPR RI yang bernama lengkap Tubagus Hasanuddin, dalam keterangannya dikutip pada Senin (22/01/2024).

Kematangan Mahfud MD itu, lataran sepak terjangnya dalam kanca politik nasional pernah menjadi Angota DPR RI, Menteri Pertahanan era Presiden RI ke-5 Gus Dur, Ketua MK, dan kini menjadi Menkopolhukam.

Dalam sesi tanya jawab antar Cawapres, Mahfud MD menampakkan kematangannya dengan penuh kearifan, khususnya ketika menanggapi pertanyaan lawan debat dari generasi yang jauh di bawahnya.

“(Beliau) matang dalam menanggapi pertanyaan murid-muridnya,” tandas Anggota Komisi I DPR RI, yang kini maju kembali menjadi Caleg DPR RI dari PDI Perjuangan Dapil Jawa Barat 9.

Sebagaimana diketahui, bahkan ketika salah satu lawan berdebat, Gibran Rabuming Raka bersikap tidak sopan dan seolah merendahkan posisinya sebagai politikus senior yang guru besar, Mahfud MD tetap mampu bersikap arif.

Mahfud seakan rela memahami dan memaklumi yang dihadapi politikus pemula yang identik dengan muridnya.

Ketua Dewan Penasihan Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar Pranowo-Mahfud di Jawa Barat ini mengatakan, Mahfud MD terlihat menonjol, karena cawapres lain melontarkan pertanyaan-pertanyaan di luar substansi.

“Saya melihat ada yang bertanya bukan masalah substansi. Tetapi, lebih menunjukkan hafalan semata,” ujar Hasanuddin,  kecewa karena Cawapres yang dimaksud bersikap belum dewasa dalam berdebat dan bertindak “songong”.

Sebagai politikus senior, Hasanuddin menyerahkan pada penilaian masyarakat tentang kualitas yang ditampilkan masing-masing calon pimpinan itu. Khususnya, untuk Cawapres yang klaim mewakili generasi muda, namun bersikap tidak etis di depan publik, hingga berpotensi menciderai kualitas budi perketi generasi muda.

“Kemampuan seseorang diuji di depan publik seperti itu. Sekarang, mata rakyat menjadi terbuka (semakin tahu), apakah memilih calon pemimpin karbitan, atau memilin calon berkualitas yang memang disiapkan untuk memimpin negeri (berpenduduk 278 juta) ini,” tegas Hasanuddin.

Dia juga mengapresiasi Mahfud MD menolak menjawab pertanyaan yang dianggap receh. Sepatutnya Mahfud MD yang seorang guru besar melakukan itu, demi mendidik anak-anak muda yang mengabaikan etika. Sehingga, tidak terus menerus kebablasan tidak beretika.

“Ngapain guru besar menjawab anak-anak yang belum mengerti soal ilmu. Karena tidak subtansial, pertanyan-pertanyaan itu recehan,” kata Hasanuddin. @licom_09

 

Related posts