LENSAINDONESIA.COM: Pasca pelantikan kepengurusan periode 2023-2026, Asosiasi Experiential Learning Indonesia (AELI) DPD Jawa Timur yang dinahkodai Abdul Jalal akan mengakselerasi program kerja.
Diantaranya pengembangan kemitraan dengan dinas kebudayaan dan pariwisata di kabupaten/kota di Jawa Timur.
“Kini kami bekerjasama dengan dinas kebudayaan dan pariwisata di Kabupaten/Kota Pasuruan, Trenggalek, dan Malang,” tutur Abdul Jalal, Ketua AELI DPD Jatim Kamis, (18/01/2024).
Ia menambahkan, AELI DPD Jatim mendorong dinas kebudayaan dan pariwisata itu mengorbitkan fasilitator di setiap desa.
Ya kalau ingin desa maju, setiap desa harus ada dua fasilitator. Sebab mereka (fasilitator) memiliki kemampuan untuk mendatangkan massa. Tak sekedar mengajak berwisata, namun ada edukasi sehingga kegiatan yang dilakukan lebih berdampak,” tandasnya.
Coach Je (sapaan akrab) menegaskan, adanya fasilitator ini tidak harus daerah tersebut berpotensi kepariwisataan. Sebab tugas fasilitator berbeda dengan guide yang selalu memaparkan kondisi dan sejarah objek wisata.
“Fasilitator itu justru membuat wisata buatan!” ungkapnya.
Ia pun mencontohkan daerah yang memiliki industri kerupuk rambak (kulit).
“Jika produk ini hanya jadi sebuah oleh-oleh, pemasarannya tentu terkendala karena hanya diikuti mereka yang mencari kerupuk rambak,” ujarnya.
Menurutnya, jika ada fasilitator akan edukasi membuat kerupuk rambak sampai cara menikmatinya.
“Orang yang datang akan diajak menyiapkan bahan baku hingga menggoreng rambak sampai siap saji. Sekaligus menjelaskan kandungan apa saja pada produk makanan tersebut,” terangnya.
Coach Je menuturkan, ada proses edukasi menjadi program untuk ‘dijual’ ke masyarakat, tidak hanya orang dewasa, berikut anak-anak yang bakal jadi pengetahuan positif.
“Semua ada proses edukasi yang diberikan (fasilitator), dan tak hanya undang orang datang lalu beli produknya,” urainya.
Sementara itu, Pungky Kusuma, PR Executive AELI DPD Jawa Timur memaparkan, saat ini anggota AELI di Indonesia sudah mencapai 2.200 tersebar di 18 kota besar di Indonesia.
Dari jumlah tersebut di antaranya meruoakan anggota yang mewakili lembaga, sedang 2000 anggota individual.
“Di Jawa Timur, anggota AELI ada 18 lembaga, dan 137 individual,” tambahnya.
Sedangkan jumlah trainer, masih sangat kurang. Untuk itu, demi upaya meningkatkan keberadaan fasilitator tersebut, AELI rutin merekrut anggota baru di antaranya melalui program Sinau Bareng setiap 2 hingga 3 bulan sekali.
“Pembinaan ini sangat penting sebab masih banyak di luar sana, trainer outbond yang menggunakan metode kurang tepat,” pungkasnya.@Rel-Licom
Related posts
Serap emisi karbon, Pelindo Regional 3 tanam 20.000 bibit mangrove di Bangkalan
LENSAINDONESIA.COM: PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 melangsungkan sulam bibit mangrove. Hal ini merupakan upaya monitoring dan evaluasi program penanaman…
Terapkan Bariatric pada pola makan untuk atasi obesitas
LENSAINDONESIA.COM: Kurangnya kontrol pada pola makan, hingga berakibat berat badan berlebih yang mengganggu aktivitas maupun estetika tubuh seseorang. Bahkan, kerap…
Muaythai Jatim borong 7 emas di Bupati Klungkung Cup 2024
LENSAINDONESIA.COM: Muaythai Jawa Timur meraih prestasi gemilang saat di kejuaraan Bupati Klungkung Cup ke-3 2024 di GOR Sueca Putra Klungkung,…
Semarak Hari Jadi Kota Surabaya ke-731, ada Pengajian Gus Iqdam hingga Konser Gilga Sahid
LENSAINDONESIA.COM: Kota Surabaya segera memasuki usia ke-731 tahun pada 31 Mei 2024. Sederet event spesial disiapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot)…
KPK tahan Gus Muhdlor, Pj Gubernur Jatim terbitkan surat pengangkatan Plt Bupati Sidoarjo
LENSAINDONESIA.COM: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan tersangka dan langsung menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) di Jakarta,…