LENSAINDONESIA.COM: Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya Eddy Christijanto diberikan tugas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk memberikan pelayanan administrasi kependudukan Adminduk dengan batas waktu 24 jam.
Eddy menyampaikan, bahwa pelayanan adminustrasi kependudukan (Adminduk) 24 jam memang sudah berjalan. Namun pihaknya terkadang juga mengalami kendala, salah satunya soal persyaratan yang diajukan pemohon masih kurang lengkap.
Eddy menjelaskan, ketika pemohon mengajukan pelayanan, sudah mendapatkan E-kitir untuk dimasukkan melalui Klampid New Generation (KNG). Kemudian masuk ke Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di pusat.
“Tetapi terkadang persyaratan itu kurang, sehingga kami komunikasikan lagi dengan pemohon agar melangkapinya,” jelas Eddy kepada wartawan, Selasa (02/01/2024).
Eddy menyebut, salah satu persyaratan yang biasanya tidak dilengkapi oleh pemohon, yakni surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM).
Ia mencontohkan untuk penerbitan akta kematian, harus disertai surat tersebut untuk memenuhi persyaratan lengkap dan bisa selesai 24 jam.
Mantan Kepala Satpol PP Kota Surabaya ini menegaskan perampungan Adminduk dalam kurung waktu 24 jam juga terkendala pencantumkan nomor telepon yang tidak valid dari pemohon. Dengan demikian, petugas pelayanan pun kesulitan memberikan informasi terkait syarat pengurusan yang harus dilengkapi.
“Jadi kami mohon bagi warga yang melakukan permohonan pelayanan, baik secara mandiri maupun melalui petugas di kelurahan atau di balai RW kalau memasukkan nomor telepon dan email yang sesuai,” katanya.
Sedangkan untuk KTP konvensional, Eddy menyebut ketika jumlah blanko mencukupi, maka proses pencetakan dilakukan semaksimal mungkin.
“Makanya kami arahkan warga memanfaatkan IKD. Namun, kalau blankonya ada, kami cetak hingga selesai,” kata dia.
Dispendukcapil memperioritaskan pencetakan KTP konvensional bagi pemohon baru atau usia 17 tahun dan masyarakat yang kehilangan kartu identitas kependudukan.
“Kalau yang sudah punya KTP tetapi dia mau ganti, misalnya gelar kami tahan dulu,” pungkasnya.@arga
Related posts
Banyuwangi dikunjungi 17 delegasi internasional dari 12 negara
LENSAINDONESIA.COM: Sebanyak 17 delegasi internasional dari 12 negara dan organisasi internasional melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur. Delegasi dari…
DPRD sebut realita pengentasan kemiskinan di Surabaya tak seindah data
LENSAINDONESIA.COM: Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam mempercepat pengentasan kemiskinan dengan berbagai program yang dilaksanakan hampir setahun belakangan ini, mendapat…
DPRD Surabaya godok dasar hukum baru untuk PDAM jadi Perumda
LENSAINDONESIA.COM: DPRD Kota Surabaya bakal ‘menggodok’ rencana perubahan Badan Hukum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda)…
Serap emisi karbon, Pelindo Regional 3 tanam 20.000 bibit mangrove di Bangkalan
LENSAINDONESIA.COM: PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 melangsungkan sulam bibit mangrove. Hal ini merupakan upaya monitoring dan evaluasi program penanaman…
Terapkan Bariatric pada pola makan untuk atasi obesitas
LENSAINDONESIA.COM: Kurangnya kontrol pada pola makan, hingga berakibat berat badan berlebih yang mengganggu aktivitas maupun estetika tubuh seseorang. Bahkan, kerap…