Pilihan Redaksi
By using our website, you agree to the use of our cookies.

Guru besar dan sivitas ITS ingatkan Presiden untuk jaga netralitas, ini pernyataan sikapnya
Keluarga Besar ITS Peduli Negeri menyampaikan pernyataan sikap kepada Presiden Jokowi, Senin (05/02/2024). FOTO: its
DEMOKRASI

Guru besar dan sivitas ITS ingatkan Presiden untuk jaga netralitas, ini pernyataan sikapnya 

LENSAINDONESIA.COM: Sedikitnya 80 orang yang terdiri dari guru besar, dosen, tenaga akademik, mahasiswa dan alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang tergabung dalam Keluarga Besar ITS Peduli Negeri menggelar aksi keprihatinan atas perkembangan situasi politik menjelang pelaksanaan Pemilu 2024, Senin (05/02/2024).

Dalam aksi yang digelar di Plasa Dr Angka, Kampus ITS Sukolilo Surabaya itu, Sivitas Akademika ITS menyampaikan pernyataan sikap dan melakukan Seruan Kampus Perjuangan; Menjaga Integritas Berbangsa, Merawat Demokrasi.

Dihadapan Patung Dr. Angka Nitisastro (salah satu pendiri ITS), Keluarga Besar ITS Peduli Negeri yang terdiri dari 44 Guru Besar ITS serta para dosen, karyawan dan mahasiswa, berkumpul, untuk menyuarakan seruan moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Prof. Dr.Eng. Harus Laksana Guntur, S.T., M.Eng. selaku koordinator acara menyampaikan, bahwa seruan warga Kampus Perjuangan muncul dalam rangka merespon situasi negeri terkini yang perlu segera disikapi.

Seruan ini disampaikan oleh Keluarga Besar ITS Peduli Negeri yang tidak memiliki afiliasi kepada kelompok mana pun, namun tetap dengan mengedepankan etika tata kelola perguruan tinggi yang menempatkan jajaran pimpinan ITS sebagai yang memiliki tanggung jawab atas semua aktivitas di kampus.

“Pemberi dukungan terhadap seruan ini membubuhkan tanda tangannya tanpa tekanan dan tanpa pamrih. Keluarga Besar ITS Peduli Negeri berharap agar seruan ini dapat direspon oleh seluruh pihak yang terkait dan dipandang sebagai salah satu cara dan upaya menegakkan demokrasi di negeri kita tercinta. Seruan ini adalah aksi damai dan diharapkan tidak menimbulkan dampak negatif apa pun setelah penyampaiannya. Demikian perlu kami sampaikan. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya aksi damai ini dan memohon maaf jika ada yang membuat tidak berkenan.” Ujar Harus.

Prof. Ir. Pr iyo Suprobo, M.S., Ph.D. (Rektor ITS 2007-2011, Ketua Senat Akademik ITS) juga menegaskan, bahwa Keluarga Besar ITS ingin menyampaikan suara dan pemikiran melalui jalur yang benar, tidak liar. Kita membuat suatu himbauan, yang nanti disampaikan ke Rektor ITS dan diteruskan kepada Presiden RI.

“Kami tidak bermaksud untuk berbuat onar atau melakukan hal-hal yang kurang baik. Kita sesama anak bangsa saling mengingatkan. Yang hadir bukan partisan, tidak ada kaitannya dengan organisasi partisan, tidak ada kaitannya dengan organisasi manapun, apalagi politik,” tegas Probo dalam sambutannya.

“Mari kita berdoa, semoga bangsa Indonesia diberikan jalan yang terbaik untuk mencapai Indonesia emas seperti yang kita cita-citakan.” pungkas Probo.

Di tempat yang sama, Prof. Ir. Joni Hermana, M.Sc.ES., Ph.D. (Rektor ITS 2015-2019) menyampaikan, dirinya ikut mendukung kegiatan ini. Ia mengingatkan, bahwa dibelakang kita ada patung Dr. Angka Nitisastro, yang mendirikan ITS dengan pada semangat kebesaran dan kepahlawanan arek-arek Suroboyo.

“Ini adalah amanah yang luar biasa yang bagi kami harus kami pertahankan. Semangat 10 Nopember 1945, yang membawa kemerdekaan bangsa Indonesia. Apa yang sudah diusung dengan susah payah, darah dan air mata oleh para pahlawan kita bisa berlangsung selamanya. Adanya kepedulian harus dipupuk, sebagai bagian menjalankan amanah tersebut. Ini harus dilakukan dengan cara-cara yang baik dan terhormat. Berproses dengan baik, melakukan prosedur yang berlaku di ITS. Apa yang ingin disampaikan mudah mudahan didengar pemerintah (Presiden), karena dilakukan melalui saluran resmi,” katanya.

“Harapan kita, persatuan dan kesatuan bangsa menjadi bekal paling utama yang harus dijunjung, dan keberlanjutan bangsa Indonesia tetap menjadi prioritas atas segala kepentingan lainnya. Itu dimulai dari proses menjalankan pemilu dengan baik, jujur, adil dan tanpa ada interup. Ini merupakan bagian proses penjabaran, pembelajaran dan pendidikan bagi generasi kita agar Indonesia Emas 2045 tercapai dengan baik. Kami sebagaik insan pendidikan, akademisi, mempunyai kewajiban moral, memberikan teladan bagi mahasiswa dan generasi muda yang kami didik, bagaimana kami harus bersikap, memegang prinsip, agar negara ini tetap menjadi negara kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai. Itu yang menjadi dasar kegiatan ini, semoga bermangfaat untuk kemaslahatan ummat, khususnya generasi muda penerus bangsa Indonesia, serta mahasiwa di kampus perjuangan yang kami cintai ini. “ pungkas Joni.

Acara pembacaan sikap Keluarga Besar ITS Peduli Negeri negeri ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Prof. Drs. Mahmud Mustain, M.Sc., Ph.D. (Guru Besar FTK ITS).

Surat Pernyataan sikap Keluarga Besar ITS Peduli Negeri tersebut ditantangani oleh Sivitas Akademika terdiri dari 44 Guru Besar ITS, Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa selanjutnya diserahkan kepada Rektor ITS untuk selanjutnya disampaikan kepada Presiden RI.

Berikut Isi Pernyataan Sikap

Pernyataan Sikap Keluarga Besar ITS Peduli Negeri untuk Disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia.

Perihal: Menjaga Persatuan Bangsa dan Stabilitas Nasional.

Yang Terhormat,

Ketua MWA ITS

Rektor ITS

Ketua SA ITS

Kami, sebagai Keluarga Besar ITS Peduli Negeri, dengan ini menyampaikan pernyataan sikap terkait situasi kebangsaan terkini. Kami prihatin dengan kondisi saat ini yang diwarnai berbagai dinamika dan potensi polarisasi.
Sebagai akademisi, kami selalu mengedepankan semangat persatuan bangsa dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.

Kami meyakini bahwa Presiden Republik Indonesia adalah pemimpin negara, sekaligus saudara sebangsa yang mengemban amanah rakyat.
Oleh karena itu, kami memohon Bapak Rektor ITS untuk menyampaikan kepada Bapak Presiden agar tetap konsisten pada koridor demokrasi dan semangat reformasi. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas nasional dan menghindari polarisasi bangsa di masa yang akan datang.

Hal-hal yang kami anggap penting sebagai komitmen dari Bapak Presiden adalah sebagai berikut:

• Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan yang lain.

• Menjaga netralitas, mencegah aparatur negara untuk terlibat dalam politik praktis & menjamin pelaksanaan Pemilu 2024 yang damai, adil, dan berintegritas.

Kami percaya bahwa Bapak Presiden memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menjaga stabilitas nasional dan kelancaran proses demokrasi.

Demikian pernyataan sikap ini kami sampaikan. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi dan melindungi bangsa dan negara kita.

Surabaya, 5 Februari 2024
Keluarga Besar ITS Peduli Negeri

Related posts